TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Aparat gabungan TNI-Polri mengendus lokasi markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah komando Egianus Kogoya.
Kelompok ini sebelumnya menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 Nduga, secara membabibuta.
Akibatnya, Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal dan Praka Mar (Anumerta) Wilson Anderson Here gugur.
Keberadaan markas Egianus Kogoya diketahui dari unggahan video yang kini viral di media sosial.
Video berdurasi singkat itu memperlihatkan sebuah lokasi yang mencurigakan.
Lokasi itu dicurigai sebagai tempat persembunyian orang berpengaruh di tubuh KKB Papua.
Meski tak disebutkan kapan video itu diabadikan, namun pada bagian penjelasan, disebutkan gambar itu diabadikan di wilayah Tanah Ndugama.
Disebutkan pula dari pantauan pesawat mata-mata itu, lokasi tersebut merupakan tempat persembunyian Panglima Egianus Kogoya.
Indikasinya tertangkap dari sejumlah aktivitas yang mencurigakan di tempat tersebut.
Baca juga: POPULER REGIONAL: Kronologi KKB Serang Gereja di Papua | Viral Pakai Gaun Pernikahan saat Buber
Tempat itu cukup luas dengan dua unit bangunan yang berukuran cukup besar.
Di tempat itu juga terlihat sejumlah pria sedang beraktivitas. Mereka umumnya menenteng senjata api.
Lokasinya di tengah hutan dan jauh dari pemukiman penduduk. Terdapat dua bangunan dengan jumlah orang yang tak sedikit.
Kemudian, orang-orang yang berada di tempat itu umumnya bersenjata dan tampak selalu siaga.
Patut diduga kalau lokasi tersebut merupakan markasnya Egianus Kogoya.
Terungkap pula lewat video yang viral itu diabadikan dengan pesawat mata-mata atau drone milik TNI.
Akankah TNI-Polri siap membumihanguskan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua ini?
Sebelumnya, KKB Papua menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga diduga dari KKB Ndugama.
KKB Ndugama tersebut diketahui dipimpin Egianus Kogoya yang merupakan anak dari Silas Kogoya, mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pembebasan sandera tahun 1996 di Mapenduma.
Berdasarkan informasi, aksi pertama Egianus Kogoya dilakukan pada 2017 saat penyerangan terhadap personel Zipur yang melakukan pengawalan pembangunan jalan Trans Wamena-Nduga.
Selanjutnya aksi KKB Nduga yang menarik perhatian Nasional adalah pembantaian karyawan PT Istaka Karya dengan jumlah korban 26 orang, dimana dalam peristiwa tersebut 19 meninggal dunia, dua hilang, dan lima selamat.
Sejak saat itu, eksistensi KKB Ndugama pun dimulai hingga saat ini.
KKB Ndugama didominasi anak muda dengan militansi tinggi.
Pasukan inti KKB Ndugama diperkirakan sekitar 50 Orang.
Persenjataan KKB Ndugama merupakan salah satu yang paling lengkap saat ini dibandingkan dengan Kodap lainnya.
Kelompok tersebut diduga memiliki senjata laras panjang sebanyak 11 pucuk, senjata minimi satu pucuk, pelontar granat (GLM) satu pucuk dengan amunisi 16 buah dan senjata laras pendek 6 pucuk.
Markas utama KKB Ndugama diduga berada di Distrik Mapenduma.
Egianus Kogoya diketahui membagi pasukannya menjadi beberapa wilayah operasi yang tersebar di seluruh Distrik Nduga.
Diketahui, marinir TNI AL almarhum Letda Mar Muh Ikbal menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, pada Sabtu (26/3/2022).
Aksi brutal KKB ini usai menyerang Pos Marinir Perikanan Quari Bawah di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Akibat serangan KKB di Distrik Kenyam 10 prajurit TNI menjadi korban dalam serangan tersebut.
Baca juga: Egianus Kogoya Diduga Menjadi Dalang Penyerangan Satgas Damai Cartenz di Distrik Kenyam Papua
Seorang personel Marinir, Letda M Ikbal gugur, dua kritis dan tujuh terluka.
Sementara itu, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menduga, kelompok yang melakukan penyerangan tersebut dipimpin Egianus Kogoya.
"Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki," ujar Izak, Sabtu.
Terbaru dilaporkan satu lagi korban meninggal Anggota Marinir akibat penyerangan KKB.
Hal ini disampaikan Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan SE dalam keterangan, Minggu (27/3/2022) siang.
Adapun korban meninggal ini yakni Pratu Mar Wilson Anderson.
"Almarhum Pratu Mar Wilson sebelumnya telah mendapatkan penanganan medis dari Dokter Satgas, namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," jelas Wakapendam.
Adapun 6 orang korban luka-luka antara lain Serda RF, BP, EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan LH langsung dirawat di IRD RSUD Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
Dua orang yang mengalami luka ringan antara lain Pratu RS dan DS masih berada di Kenyam Kabupaten Nduga.
Letda Muh Ikbal diketahui berasal dari Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sedangkan Alm Pratu Wilson Anderson berasal dari Kupang, NTT.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Markas Egianus Kogoya Ditemukan, Aparat Gabungan Segera Tumpas KKB Papua?