4. Warga Justru Iba
Nurhayati merupakan warga dari Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Namanya adalah Nurhayati bin Sarni.
Dia anak ketiga dari enam bersaudara dalam keadaan masyarakat biasa-biasa saja, pekerjaannya adalah petani. Usia 40 tahun.
Pandra menerangkan bahwa Nurhayati ternyata memiliki rumah tangga yang tidak harmonis.
Dia bercerai dengan suaminya dan kini harus banting tulang membesarkan anaknya seorang diri.
"Dia pernah berumah tangga dan memiliki anak dan di tahun 2012 berpisah atau bercerai dengan suaminya. Dia menjadi tukang punggung keluarga. Dia single parent membesarkan anaknya," jelas Pandra, dikutip dari SerambiNews.com.
Baca juga: Apakah Metaverse Dapat Memengaruhi Kehidupan Anak-anak?
Singkat cerita, kata Pandra, ekonomi Nurhayati pun semakin sulit karena terdampak pandemi Covid-19.
Menurut Pandra, tidak ada satupun warga yang merasa terancam karena kehadiran Nurhayati.
Justru banyak warga yang merasa iba dan memberikan uang kepada Nurhayati.
"Hasil pemeriksaan, tidak ada satu pun warga merasa terintimidasi terhadap perilaku Nurhayati. Bahkan warga merasa iba dengan memberikan uang, ada yang Rp50 ribu. Warga tidak kenal siapa dia," kata dia.
Di sisi lain, Pandra menjelaskan bahwa Nurhayati telah memakai cadar sejak berpisah dengan sang suami.
Dengan kata lain, pakaian itu ditegaskan tak ada hubungannya dengan modus menakuti warga.
(Tribunnews.com/Garude Prabawati) (Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta) (TribunLampung.com/Tri Yulianto) (SerambiNews.com)