Namun, YKM bersikeras memaksa Yuliana untuk menggunakan jasa pengacara. Dikatakan Yuliana, pengacara tersebut meminta uang sebesar Rp. 5.000. 000 untuk kepentingan penangguhan atas penahanannya. Sedangkan YKM meminta uang sebesar Rp. 2.500.000.
Saat hendak melakukan wajib lapor, YKM mempertanyakan keberadaan suami Yuliana tetapi yang bersangkutan menjawab bahwa suaminya sedang berjuang untuk meminjam uang sebesar Rp. 7.500.000 untuk diberikan kepada Pengacara dan YKM sendiri.
Ia mengakui bahwa, dirinya sempat ditahan di Rutan Mapolres TTU sejak tanggal 21 Desember 2022 hingga 5 Januari 2022.
Beberapa saat berselang, kata Yuliana, YKM meminta kepada suaminya untuk membuat penangguhan dengan biaya sebesar Rp. 4.000.000 dan jaminan sebesar Rp. 5.000.000.
Baca juga: Pegawai Dishub Makassar Ditembak: Dari Jarak 3 Meter, Ini Cara Oknum Polisi Menghabisinya
"Kasih di Pak Yanto (YKM) Lima juta dan di Pak Dirno lima juta juga. Saya (pake) pinjam itu uang," ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Yuliana, YKM juga sempat meminta dirinya untuk merahasiakan perihal pemberian uang tersebut dan tidak boleh disebarluaskan kepada orang lain.
"Uang yang kamu kasih ini rahasia. Ini hanya kita sendiri yang tahu. Jangan kasih tahu orang lain," ujar Yuliana menirukan pernyataan YKM.
YKM kembali meminta uang sebesar Rp. 1.000.000 kepada Yuliana dengan tujuan untuk melakukan pendekatan dengan korban agar dilakukan upaya damai.
Uang sebesar Rp. 1.000.000 ini diserahkan oleh Yuliana kepada YKM di bawah kolong jembatan Noemuti pada malam hari sekira pukul 20.00 Wita.
"Saya kasih uang satu juta itu dia sembunyi juga. Kami pi (pergi) di kolong jembatan Noemuti baru kasih dia. Janji baru ketemu di sana dengan malam," bebernya.
Ia menerangkan, pada tanggal 5 Februari 2022 dilakukan mediasi antara dirinya dan korban yang di Mapolsek Noemuti. Dalam kesempatan itu, korban meminta kepada Yuliana untuk membayar denda sebesar Rp. 10.000.000 beserta Sapi dan Kain Tais. Tetapi Yuliana bersama keluarga tidak dapat menyanggupi tuntutan tersebut karena tidak memiliki uang.
Dua hari berselang, Yuliana kemudian meminta YKM untuk mengembalikan uang yang telah diberikan kepadanya agar bisa digunakan sebagai sarana mediasi dengan korban. Namun YKM tidak menyanggupi hal ini.
Pada Senin, 04 April 2022, YKM bersama 3 rekan polisi menemui Yuliana di rumahnya untuk menyampaikan bahwa, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh dirinya akan diP21 pada Selasa, 05/04/2022.
Tidak terima akan perbuatan YKM tersebut, Yuliana bersama keluarganya kemudian melaporkan dugaan pemerasan itu ke Propam Polres TTU.