Informasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi itu baru diterima oleh Basarnas pada Sabtu (28/5/2022).
Tim rescue Basarnas Makassar, ABK KN SAR Kamajaya serta instansi dan organisasi SAR terkait segera melakukan pencarian di lokasi kecelakaan kapal.
"Setelah menerima informasi, kami segera memberangkatkan tim rescue berjumlah 40 orang yang terdiri dari 24 orang ABK, 12 orang rescuer," ujar Djunaidi.
Bukan Kapal Penumpang
Sementara itu Koordinator Syahbandar Pelabuhan Paotere Makassar, Nufrizal mengatakan, KM Ladang Perwiti tidak semestinya memuat penumpang karena kapal itu merupakan kapal nelayan.
"Untuk status kapalnya itu, kapal nelayan, bukan kapal barang. Untuk perizinannya ada di Syahbandar perikanan, bukan di kami," kata Nufrizal ditemui wartawan di kantornya.
Pihaknya pun mengaku tidak mengetahui persis penyebab kapal nelayan itu dapat memuat penumpang.
Baca juga: Kronologi KM Ladang Pertiwi I Hilang Kontak, Kehabisan Bensin lalu Dihantam Ombak hingga Tenggelam
Pasalnya, KM Ladang Pertiwi tidak pernah melapor saat sandar maupun saat hendak berlayar.
"Mohon izin kronologisnya itu (kami kurang tahu) karena kapal Ladang Pertiwi itu datangnya tidak pernah datang melapor, berangkatnya juga tidak pernah melapor," ungkapnya.
"Untuk jenis barang muatannya kami juga tidak tahu, penumpangnya juga kami tidak tahu," sambungnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku telah mendapatkan informasi dari keluarga korban.
"Kalau dari keluarga korban ada 35 orang yang naik, yang selamat sementara baru 17 orang," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 17 Penumpang KM Ladang Pertiwi Ditemukan Selamat, 10 Orang Dibawa ke Takalar dan 7 ke Banjarmasin