News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Stunting, Pemkab Kediri Kerja Sama dengan Pemerintah Pusat Kembangkan Beras Biofortifikasi

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cegah Stunting

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI -  Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur berkolaborasi dengan pemerintah pusat mengembangkan beras biofortifikasi dengan kandungan tinggi zinc.

Langkah tersebut guna menurunkan angka stunting (gizi buruk) di Kediri tahun 2023.

"Beras biofortifikasi ini adalah beras unggulan yang memang dikhususkan untuk anak-anak stunting," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam acara Rembug Stunting antar forum komunikasi lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting 2022 di Convention Hall SLG, Kamis (2/6/2022).

Beras biofortifikasi yang dimaksud merupakan beras hasil pengembangan Kementerian Pertanian yang memiliki kandungan zinc tinggi melalui varietas unggul padi Inpari IR Nutri Zinc.

Baca juga: Persoalan Gizi Anak Tak Hanya Stunting, Tapi Juga Obesitas Akibat Konsumsi Makanan Tak Terkontrol

Beras biofortifikasi itu menurut Mas Dhito, sapaan akrabnya, merupakan program pemerintah pusat yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

"Kita sedang menyiapkan sekitar 2.800 hektar lahan di daerah Purwoasri untuk penanaman beras biofortifikasi," terangnya.

Pun demikian, lanjut Mas Dhito, saat ini yang dipertimbangkan yakni penjaminan penjualan hasil produk beras itu, selain khusus untuk stunting. Sebab, beras itu merupakan produk varietas baru yang belum familiar di kalangan masyarakat.

Jumlah angka stunting di Kabupaten Kediri saat ini sebesar 14,1 persen. Meski persentase stunting di Kabupaten Kediri di bawah rata-rata nasional maupun provinsi, Mas Dhito mengimbau tidak terburu-buru merasa puas.

Baca juga: Camat Sebut Bedah Rumah Bisa Cegah Stunting, Wali Kota Bobby Nasution: Tidak Ada Jawaban Lain?

"Saya minta jangan berbesar hati, karena target kita 2023 itu satu digit angka stunting," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kediri Dewi Maria Ulfa menyampaikan upaya penurunan stunting dilaksanakan secara berjenjang dan telah dituangkan dalam surat keputusan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.

Diungkapkan Mbak Dewi, sebutan akrab Wakil Bupati Kediri itu, pada tahun 2019-2022 telah ditetapkan 42 desa di Kabupaten Kediri sebagai lokus stunting. Kemudian, pada 14 Maret 2022 telah disepakati lokasi desa stunting di Kabupaten Kediri tahun 2023 sebanyak 343 desa dan satu kelurahan.

Baca juga: Lestari Moerdijat: Akselerasi Penanggulangan Stunting Butuh Kolaborasi

"Pada tahun 2023 Kabupaten Kediri telah menjadikan semua desa sebagai lokus stunting," ungkap Mbak Dewi

Dengan penambahan lokus stunting itu, lanjut Mbak Dewi, program dan kegiatan yang mendukung penurunan stunting di tiap SKPD direncanakan anggaran dan lokasinya disesuaikan dengan lokasi desa stunting tahun 2019-2023.

Penulis: Melia Luthfi Husnika

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Turunkan Angka Stunting di Kediri, Bupati Mas Dhito Kembangkan Beras Biofortifikasi Tinggi Zinc

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini