Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, pihaknya akan menyiapkan program khusus menyusul pernyataan BNPT bahwa Kota Cirebon merupakan salah satu daerah yang tergolong rawan dalam aksi terorisme.
Nashrudin akan menjadikan masyarakat sebagai informan dalam upaya antisipasi dan penanggulangan terorisme di Kota Udang.
"Itu rencana yang disiapkan Pemkot Cirebon, sehingga kami meminta peran aktif dari masyarakat," ujar Nashrudin Azis saat ditemui usai Penguatan Kapasitas dan Kompetensi TNI, Polri, serta Instansi Terkait dalam rangka Mendukung Penanggulangan Terorisme di Hotel Prima, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (22/6/2022).
Bakesbangpol Kota Cirebon juga akan membangun sebuah jaringan agar masyarakat menjadi intelijen pemerintah yang akan memberi informasi kepada pemerintah apabila menemukan hal yang dicurigai dan perlu ditangani di lingkungan sekitarnya.
"Semua persoalan ada di lingkungan masyarakat, sehingga peran aktifnya sangat diperlukan, khususnya terkait penanggulangan terorisme," kata Nashrudin Azis.
Azis mengakui, sebagai langkah awalnya pemerintah perlu memberi kepercayaan kepada masyarakat dan begitu juga sebaliknya.
Baca juga: Rumah Yusuf Mansur Digeruduk Massa, Wirda Mansur Pilih ke Cirebon dan Semarang
Bakesbangpol Kota Cirebon pun akan berkoordinasi dengan camat, lurah, hingga pengurus RT dan RW se-Kota Cirebon.
Selain itu, pihaknya meminta pelayanan masyarakat juga perlu ditingkatkan sehingga mereka semakin bertanggung jawab atas keamanan lingkungannya.
"Urusan terorisme bukan hanya BNPT dan Densus 88, tetapi masyarakat juga punya andil dan tanggung jawab," ujar Nashrudin Azis.
Rawan Terorisme
Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ), Brigjen Pol Wawan Ridwan, menyebut Kota Cirebon termasuk daerah rawan terorisme.
Padahal, dari segi usia Kota Cirebon merupakan salah satu kota tua di Indonesia yang masyarakatnya menjunjung tinggi nilai toleransi.
Kenyataannya aksi teror pernah terjadi di Kota Cirebon, satu di antaranya aksi bom bunuh diri di Mapolres Cirebon Kota beberapa tahun lalu.
Selain itu, menurut dia, pada 2017 juga teroris yang hendak menyerang Presiden RI, Joko Widodo, ditangkap di Bandara Cakrabhuana, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Cirebon.
"Toleransi dan kerukunan di Kota Cirebon ini sebenarnya luar biasa, tapi faktanya pernah terjadi aksi teror," ujar Wawan Ridwan saat ditemui usai Penguatan Kapasitas dan Kompetensi TNI, Polri, serta Instansi Terkait dalam rangka Mendukung Penanggulangan Terorisme di Hotel Prima, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (22/6/2022).
Ia mengakui wilayah sekitar Kota Cirebon juga tergolong rawan terorisme, misalnya, Kuningan, Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan lainnya.
Kegiatan kali ini pun merupakan respons BNPT untuk mengantisipasi kerawanan aksi terorisme di wilayah Cirebon pada masa yang akan datang.
BNPT menjelaskan peran dan fungsi BNPT saat ini yang dikhususkan sebagai koordinator pencegahan serta penanggulangan terorisme.
"Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme," kata Wawan Ridwan.
Wawan berharap kegiatan kali ini dapat meningkatkan pemahaman seluruh instansi yang terlibat terkait tren ancaman terorisme.
Agar mereka dapat meningkatkan sinergitas, wawasan, dan strategi dalam penanggulangan terorisme di wilayah Cirebon serta sekitarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kota Cirebon Rawan Terorisme, Wali Kota Sebut Masyarakat Bakal Dijadikan Informan Untuk Antisipasi