News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Polri

Kiprah Tim Macan Gading Satreskrim Polres Bengkulu: Tak Kenal Lelah, Tak Mengenal Waktu

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, KOTA BENGKULU - Tim Macan Gading, tim spesial dimiliki Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu, Polda Bengkulu.

Tim Macan Gading merupakan tim khusus di kepolisian yang spesial memburu para pelaku kejahatan di wilayah hukum Polres Bengkulu.

Tim Macan Gading dikomandoi langsung AKP Welliwanto Malau atau kerap disapa Malau yang adalah Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal Polres Bengkulu.

Tahun ini Malau baru saja menginjak usia 32 tahun.

Meski masih muda, capaian prestasi dan kinerjanya tak bisa dipandang sebelah mata.

Selama mengemban tugasnya, sejumlah perkara berhasil diungkap dan ditangani demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

Tidak kurang ada lima penghargaan yang dirinya terima, baik dari Kapolri maupun dari kepala daerah di mana Malau ditempatkan.

Pada Selasa (5/7/2022) dalam upacara peringatan HUT ke-76 Bhayangkara pun dirinya akan menerima penghargaan dari Walikota dan Ketua DPRD Kota Bengkulu. 

Memulai karir melalui Akpol pada 2013, Malau telah menempati berbagai posisi penting di kepolisian.

 
Mulai dari Kapolsek hingga beberapa Kepala satuan tingkat Polres dan sejak Januari 2022 dia ditugaskan sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu hingga saat ini. 

Selama enam bulan menjabat, tidak tangung-tanggung, Malau dan tim berhasil mengungkapkan sekitar 1400 laporan masyarakat. 

Mantan Kapolsek Batik Nau ini menyebut semua hasil yang diperoleh tak lepas dari prinsip bekerja yang selalu sesuai prosedur, kerja sama semua personil serta arahan dari pimpinan. 

Saat ini Satreskrim Polres Bengkulu memiliki 47 personel yang terbagi menjadi 4 unit.

Yakni unit Tipidter yang dikepalai Ipda Albeth Salomo Sinulaki, kemudian unit PPA yang dikepalai Ipda Arnita, juga Unit Tipikor yang dikepalai Ipda Nur Huda dan unit Pidum yang dikepalai Ipda Ridho Fajri. 

Selain dari keempat unit tersebut, Malau dibantu oleh tim khusus yang berada di bawah komandonya langsung yang diberi nama Tim Macan Gading. 

Tim khusus ini sebenarnya sudah berdiri sejak era kepemimpinan kasat reskrim sebelum Malau, yakni Darmawan. 

Sejak diaktifkan kembali di masa kepemimpinannya, Tim Macan Gading telah mengungkap kasus terkategori menonjol. Seperti pencurian mobil dan yang terbaru adalah kasus aborsi. 

"Tim ini punya personel enam orang yang saya pilih secara langsung dan di bawah tanggung jawab saya sebagai Kasat Reskrim, sehingga bisa memback-up unit-unit lain jika diperlukan," ujar Malau yang juga merupakan mantan Kapolsek Lais.

Tim Macan Gading yang dipimpin Aipda Albert Einstein ini dikenal tak pandang bulu dan tak pandang waktu dalam mengungkapkan kasus sehingga mereka ditakuti oleh para bandit. 

"Kasus yang cukup besar yang ditangani oleh Macan Gading yakni pencurian mobil yang kita tangkap di Sumatera Selatan, Macan Gading bahkan harus tidak tidur berhari-hari agar penangkapan ini berhasil," ujar Malau. 

Malau yang juga pernah menjabat Kasat Resnarkoba Polres Bengkulu Selatan ini mengungkap, dari sekian perkara yang pernah dan sedang ia tangani, ada salah satu yang paling berkesan. 

"Saya pernah diteriaki maling dan dihadang oleh masyarakat setelah menangkap tersangka di Kaur dulu. Tapi berkat saling pengertian, tak sampai terjadi chaos," bebernya.

Kerja Tak Kenal Waktu

Salah satu unit Satreskrim Polres Bengkulu adalah Unit Tindak Pidana Umum atau Pidum. Dipimpin oleh Ipda Ridho Fajri Unit ini membawahi empat tim dengan 16 orang personel yang di back-up tim Macan Gading.

Pria kelahiran Sumatera Selatan ini menjabat sebagai Kanit Pidum sejak maret 2022 lalu. Hingga saat ini pola pekerjaan yang tak mengenal waktu membuatnya semakin tertantang dalam menyelesaikan suatu perkara. 

"Kalau di pidum ini, kerja terkadang sampai dini hari, tidak seperti satuan lainnya yang memiliki jam kerja, kalau kami ini 24 jam harus selalu standby," ujarnya. 

Selain ilmu dari buku, dalam menghadapi para pelaku kejahatan juga diperlukan pengalaman dan kepekaan terhadap kondisi terkini. 

"Para pelaku ini sangat licik, terkadang saat melakukan penangkapan terhadap pelaku, keselamatan diri dan keluarga merupakan yang utama," kata Ipda Ridho Fajri yang juga sempat bertugas di Polres Kaur selama 17 Tahun. 

Selama menjabat Kanit Pidum, dalam melakanakan tugas di lapangan harus lebih sabar dan ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

"Bravo Polri," ucap Ipda Rihdo. 

Hal senada juga disampaikan Kanit Tindak Pidana Korupsi Ipda Nur Huda, mengaku ada berbagai rasa suka dan duka selama menjadi anggota Polri dan penjabat di Polres Bengkulu. 

"Kalau sukanya sama saja dengan unit yang lain. Kalau dukanya, lebih ke waktu yang padat dan tidak terbatas. Beda dengan satuan lain yang lebih tertata waktunya," ucapnya.

Dalam memperingati HUT ke 76 Bhayangkara, Ipda Nur Huda pun mengaharapkan agar kepolisian bisa lebih dekat dengan masyarakat dan lebih dicintai oleh masyarakat. 

Di samping itu, Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ipda Albeth Salomo Sinulaki yang merupakan kanit termuda di Polres Bengkulu mengungkapkan, semenjak bertugas sebagai Kanit sejak Januari lalu, banyak hal baru yg dirinya temui. 

"Karena di wilayah Kota ini ada banyak kasus yang belum pernah saya temui atau alami sehingga ada banyak pelajaran yang saya dapatkan agar lebih baik ke depannya," ujarnya.

Ipda Sinulaki mengakui ada beberapa kasus menonjol yang pernah dan sedang ia tangani. Di antaranya adalah aborsi yang dalam pengembangannya menyibak praktik penjualan obat-obatan ilegal atau obat yang tak sesuai dengan peruntukannya atau resep dokter.

"Saya melihat, ini terjadi karena ada banyak anak muda sekarang yang kurang edukasi soal seks. Sehingga mereka tidak paham resiko jika melakukan seks bebas. Akibatnya mereka mengambil jalan pintas seperti aborsi atau menggugurkan kandungan," ucapnya.

Sinulaki berharap agar masyarakat di Kota Bengkulu, khususnya generasi muda, bisa memetik pelajaran dari kasus yang telah diungkap supaya mereka lebih memahami resiko dari tindakannya.

"Bijaklah dalam bertindak dan jadilah anak muda yang bisa berguna bagi bangsa dan negara," imbaunya.

Tentang karirnya, Sinulaki masuk Polri tahun 2015 selepas SMA. Ia lalu ikut pendidikan dan lulus pada 2019. Ditempatkan pertama kali di Polda Bengkulu, yakni di bagian Sabhara. 

"Di situ saya bikin inovasi, bentuk timsus malam bernama Tim Badak. Jalan 5 bulan saya lalu dapat TR pindah ke Lebong jabat Kanit PPA 3 bulan, terus ke Kanit Pidum 1 tahun dan pindah lagi ke Satnarkoba Lebong selama 6-7 bulan. Setelah itu mutasi ke Polres Kota pada KBO Narkoba 3 bulan lalu geser ke Kanit Tipiter," tuturnya.

Karir Sinulaki sendiri memang banyak di reserse sesuai basic pendidikan yang ditempuhnya. Pria kelahiran 1997 yang adalah pejabat termuda di Satreskrim Polres Bengkulu ini mengakui unit Tipidter adalah tugas yang menantang.

Di Unit Tindak Pidana Tertentu ini, tugasnya lebih fokus kepada kejadian yang tak kasat mata. Contohnya soal perlindungan konsumen.

Soal ini, diakuinya banyak belum diketahui masyarakat bahwa mereka sebagai konsumen ini dilindungi oleh negara.

"Misalnya kalau belanja barang malah mendapat barang KW, bukan ori. Memang murah tapi tak tahan lama dan dampaknya kepada ekonomi negara. Kalau barang bagus memang mahal tapi juga bisa memberi pendapatan bagi negara. Sementara yang ilegal hanya memberi untung bagi penjualnya saja," terangnya.

Unit Tipidter, lanjut Sinulaki, bisa disebut fokus kepada upaya pencegahan dan perlindungan sebelum perkara terjadi.

Kasus-kasusnya beragam. Termasuk soal limbah, obat-obatan. Jadi tidak menunggu jatuh korban dulu. 

"Bagi saya, semua unit sama, cuma unit ini memang lebih menantang karena kita dituntut untuk terus membuka wawasan baru, data-data dan analisa dokumen, upadate informasi soal regulasi baru," kata Sinulaki.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kiprah Tim Macan Gading dan Unit di Satreskrim Polres Bengkulu: Tak Kenal Lelah, Tak Mengenal Waktu  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini