Dari hasil penjualan rongsokan itu, Jumiah mengambil sebagian untuk kebutuhan makan.
Sementara sisanya, dia titipkan ke anak tirinya untuk ditabungkan.
"Saya nabungnya ke anak, enggak dihitung jumlahnya. Kalau ada, saya kasihkan ke anak," ungkapnya.
Awalnya Ingin Naik Haji
Melansir Kompas.com, mulanya, Jumiah menabung untuk naik haji.
"Awalnya saya ingin menabung untuk naik haji."
"Tapi saya kurban sapi dulu, biar saya dan keluarga kalau mati nanti bisa naik sapi ke surga," ujarnya.
Baca juga: Zamroni Jual Sapi Kurban Mulai Harga Rp 16 Juta hingga Rp 25 Juta, Baru Laku Terjual 5 Ekor
Jumiah mengungkapkan, ia masih bercita-cita untuk pergi haji.
Oleh karena itu, dia akan menabung lagi.
"Setelah bisa membeli sapi kurban, saya akan menabung lagi untuk naik haji," ungkapnya.
Sementara itu, panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem, Khoirur Roziqin mengatakan, pihaknya telah menerima kurban dari Jumiah.
Saat ini, sapi tersebut dititipkan di penjual untuk dirawat dan akan diambil sebelum hari-H Idul Adha.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Nenek Pemulung di Kendal Bersyukur Bisa Berkurban Sapi, Hasil Tabungan 15 Tahun
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyumas.com/Saiful Ma'sum, Kompas.com/Slamet Priyatin)