News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Napi di Solo Berusaha Kabur Terekam CCTV, Merayap hingga Ditemukan di Genteng

Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi penjara - Narapidana di Rutan Solo berusaha kabur, aksinya terekam kamera pengawas

TRIBUNNEWS.COM - Narapidana kasus pencurian mobil, Rahmat Fauzi mencoba kabur dari Rutan Kelas 1 Solo.

Percobaan kabur Rahmat Fauzi terjadi pada Senin, (4/7/2022) pukul 17.00 WIB.

Kepala Rutan Solo, Urip Dharma Yoga menjelaskan jika aksi napi tersebut terekam kamera CCTV.

Rahmat Fauzi berusaha merayap hingga menyeberangi bangunan.

Ia langsung lompat di atas genteng.

Kecurigaan penjaga Rutan Solo awalnya tak mengetahui aksi Rahmat Fauzi.

Baca juga: Baru Keluar Penjara 10 Hari Lalu Pria di Ngawi Aniaya Istrinya, Dipicu Penemuan Foto Mesra

Namun kecurigaan penjaga muncul saat dilakukan pengecekan serta penghitungan penghuni sel.

"Saat penghitungan itulah diketahui pelaku tidak ada di kamar blok," kata Urip didampingi Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Bachtiar Oktaffiandi dan jajaran pejabat Rutan.

Petugas pengamanan langsung menyalakan siaga untuk menutup pintu utama.

Seluruh penjaga mulai mencari setiap sudut rutan.

"Petugas di empat pos juga membunyikan lonceng tanda ada kejadian penting atau siaga satu," paparnya.

Setelah penelusuran, akhirnya tim reaksi cepat menemukan pelaku berada di atas genteng ruang dapur.

"Kami melalukan pendekatan secara persuasif agar warga binaan ini turun dari genteng," ujarnya.

"Alhamdulillah tidak ada perlawanan dan warga binaan bisa kami amankan," tambahnya.

Baca juga: PROFIL R. Kelly, King R&B yang Dijatuhi Hukuman 30 Tahun Penjara Atas Kasus Pelecehan Seksual

Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Bachtiar Oktaffiandi menambahkan, warga binaan itu awalnya bersembunyi di kamar mandi masjid yang berada di dalam kompleks rutan.

Saat petugas melalukan pengecekan di sel blok, pelaku diam-diam memanjat pagar pembatas dalam lalu naik ke genteng bangunan utama menuju masjid dan dapur.

"Warga binaan lalu kita amankan dan introgasi awal," terang dia.

Sejarah Rutan Solo

Rutan Klas I Surakarta atau Rutan Solo akan dipindah ke Sukoharjo atau Karanganyar.

Pemindahan karena banyak hal, seperti sudah tak bisa menampung tahanan, juga karena sering kebanjiran.

Nah, Rutan Solo yang kini terletak di Jalan Slamet Riyadi Solo ini punya sejarah panjang.

Ada sejumlah versi soal sejarahnya.

Pegiat sejarah Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro, mengatakan, ada sejumlah tempat tahanan di Solo sebelum dipakainya Lapas Klas I Surakarta.

Di zaman kerajaan kuno, Keraton Kasunanan Surakarta punya penjara sendiri.

"Lokasinya ada di dalam Keraton, di depan Maligi," kata Nuky, Selasa (15/2/2022).

Sementara, Lapas Solo sendiri didirikan sejak tahun 1878.

Lokasi pertama yang digunakan sebenarnya berada di sebelah timur Lapas Klas I Surakarta, atau di depan SMP Muhammadiyah 1 Solo.

"Dulu lokasi Lapas itu di belakang kantor Pos, atau di depan SMP Muhammadiyah Solo," kata Nuky.

"Kemudian menjadi penjara khusus anak, lalu dipindah ke lokasi sekarang, di selatan Krapyak atau Loji Wurung," ujarnya.

Nampak, bangunan lapas lama tersebut masih berdiri kokoh, meski terkesan kurang terawat, dengan balutan cat lama.

Pagar tembok tua setinggi 6 meter, dan papan tulisan Rumah Negara Rutan Klas I Surakarta Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Jawa Tengah, menjadi penanda bangunan tersebut.

Sementara pada bangunan Lapas Klas I Surakarta, pada bagian depannya sudah selesai direnovasi, dan sering dijadikan spot selfie bagi masyarakat.

Tapi, versi berbeda disebutkan Kasubsi Keuangan dan Perlengkapan Rutan Klas I Surakarta, Nupy Sigit.

Menurutnya, bangunan Rutan Solo sejak awal sudah berada di Jalan Slamet Riyadi.

"Rutan pertama kali di Slamet Riyadi. Fungsinya untuk tahanan politik waktu itu,"

"Yang depan SMP Muhammadiyah itu digunakan untuk penjara anak,"

"Sebenarnya ada juga ditempat lain juga, tapi kegunaannya di waktu itu, dan digunakan kapan, saya kurang tahu,".

"Saat ini Rutan belakang Kantor Pos sudah alih fungsi menjadi mess karyawan, bisa menampung sekitar 20 kk,".

"Dulu sempat penuh dipakai karyawan, tapi saat ini cuma beberapa saja yang menggunakan karena mungkin kemudahan transportasi," ujar Nupy.

Dulu Bernama Rumah Penjara

Kasubsi Keuangan dan Perlengkapan Rutan Solo, Nupy Sigit, mengatakan, dulu namanya belumlah Rutan Kelas I Surakarta, tapi Rumah Penjara Surakarta.

Dalam pelaksanaannya, penjara ini seolah-olah menjadi tempat untuk ajang balas dendam dari negara terhadap orang yang melakukan tindak pidana dengan cara memberikan hukuman berat.

Hingga pada tahun 1964, terjadi perubahan sistem, sehingga Rutan berubah menjadi sistem permasyarakatan yang lebih menekankan pada proses pembinaan.

"Dengan sistem pembinaan ini, para narapidana diarahkan pada segi kepribadian, sebagai perubahan sikap dan tingkah laku yang lebih baik," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Kronologi Napi Kabur dari Rutan Solo : Sembunyi di Kamar Mandi Masjid, Lalu Merayap Tapi Ketahuan"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini