TRIBUNNEWS.COM - MF (48), guru ngaji di Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), melecehkan muridnya yang masih di bawah umur.
Aksi bejat pelaku itu sudah dilakukan berulang kali.
Kasus ini terbongkar setelah dilaporkan oleh orang tua korban pada Jumat (8/7/2022).
Awalnya, orang tua korban curiga karena korban tidak lagi berani mengaji ke tempat pelaku.
Selain itu, korban kerap kesakitan saat buang air kecil.
Korban lantas bercerita kepada orang tuanya bahwa telah menjadi korban pelecehan.
Baca juga: Guru SD Cabuli 2 Murid Laki-laki, Beraksi Sejak 2016, Terungkap saat Korban Dibelikan HP Pelaku
"Korban memberi tahu pelapor bahwa korban tidak berani lagi pergi mengaji kepada terlapor karena sering dilecehkan oleh terlapor," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman, Senin (11/7/2022), dilansir Kompas.com.
Diketahui, korban sudah dua tahun belajar ngaji di tempat pelaku.
Perbuatan bejat pelaku terhadap korban sempat diketahui oleh tetangga MF pada Mei 2022 lalu.
Tindakan asusila yang telah dilakukan pelaku itu menyulut kemarahan warga.
Warga yang geram melempar batu ke rumah pelaku, Jumat (8/7/2022).
Bahkan, warga juga mengancam akan merusak rumah pelaku.
"Ya memang ada sempat lemparan batu ke atap rumah pelaku oleh warga yang marah," ujar Nicolas, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pelajar SD di Kabupaten Sumedang Korban Rudapaksa Kakek-Kakek Hilang Keceriaan dan Sering Melamun
Atas kejadian tersebut, sejumlah anggota polisi dikerahkan untuk berjaga di rumah pelaku.