Kasus pelecehan seksual dan perkosaan terhadap siswi SPI oleh Julianto Eka Putra selaku pendiri sekolah itu, kembali jadi gunjingan di media sosial setelah Deddy Corbuzier menghadirkan korban sebagai bintang tamu di podcastnya.
Persidangan Julianto saat ini juga bergulir di Pengadilan Negeri Malang.
Lantas bagaimana aktivitas di sekolah di Kota Batu, Malang tersebut?
Sekolah Selamat Pagi Indonesia atau SPI Kota Batu sejauh ini terlihat normal.
Sejumlah anak terlihat sedang bersih-bersih musala, sementara yang lain sedang membersihkan taman dan menyirami bunga.
Bahkan kamar hotel yang berada di dalam lingkungan SPI dikabarkan telah penuh oleh pengunjung.
Keriuhan di luar tampaknya tidak mempengaruhi aktivitas di dalam lingkungan sekolah.
Saat ini, para peserta didik sedang dalam masa liburan.
Bahkan, SMA Selamat Pagi Indonesia Kota Batu menerima 40 peserta didik baru pada tahun ajaran 2022-2023.
Kepala SMA Selamat Pagi Indonesia Kota Batu, Risna Amalia Ulfa menegaskan, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu oleh proses persidangan maupun ramainya perbincangan netizen merespons tayangan Deddy Corbuzier.
Secara administrasi, menurut dia, kegiatan sekolah berlangsung normal.
“Pada intinya untuk setiap kegiatan, apapun yang terjadi, pendidikan di SMA SPI tidak terpengaruh apapun. Tujuan utama kami adalah menempuh pendidikan, sehingga itu yang kami fokuskan. Apapun yang terjadi di luar, kami upayakan semuanya berjalan normal di sini,” ujarnya, Kamis (7/7/2022).
Terlebih mudahnya akses informasi ke internet membuat para pelajar bisa mengetahui informasi mengenai kasus pelecehan. Risna juga tidak mengelak bahwa ia mengenal dua orang narasumber yang diundang Deddy Corbuzier dalam podcast-nya.
Dua orang narasumber itu disebutnya telah tinggal selama 11 tahun di lingkungan SPI. Setelah lulus SMA, mereka bekerja di tempat yang sama. Meskipun aktivitas berjalan normal, namun Risna mengatakan bahwa para pelajar mengalami tekanan psikologis.