Saat masuk kedalam mobil, nenek JW disuruh melepas cincinnya dan dimasukin dalam tisu.
"Jadi dia sempat naik mobil di pintu depan, terus pelaku katanya ngomong mbah ini disimpan jangan dipake," jelasnya.
Cincin milik nenek JW sengaja dimasukan kedalam tisu karena disuruh oleh pelaku supaya tidak dipakai.
Setelah Nenek JW turun dari mobil dan membuka bungkusan tisu, ternyata isinya berubah menjadi uang recehan sebesar Rp. 4.500.
"Udah dikasih tahu arah ke kebasen turunlah, terus tisunya dibuka isinya recehan," imbuhnya.
Perhiasan dua cincin milik Nenek JW hilang dibawa pelaku yang jika dinominalkan harganya sekira Rp 4 jutaan.
Baca juga: Kronologi Ojol di Lebak Jadi Korban Hipnotis, Berawal Ada Penumpang Minta Tolong ke Korban
Dengan adanya kejadian itupun, keluarga berharap agar bisa menjadi pelajaran bersama.
Apalagi di Banyumas sedang marak kasus-kasus penipuan seperti itu.
"Dengan modus seperti itu bawa-bawa nama kyai meresahkan banget, dan bisa menjadi pelajaran supaya hati-hati," imbuhnya.
Kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan hipnotis yang menyebabkan dua cincin milik Nenek JW yang raib.
Kapolsek Somagede, AKP Hartoyo mengatakan saat ini sedang meminta keterangan dari korban dan para saksi.
"Kita sedang berupaya untuk mengungkap, dan sementara mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi," terangnya.
Ia menghimbau, agar masyarakat di wilayah Polsek Somagede meningkatkan kewaspadaan, dan berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal.
Saat kejadian itupun, Kapolsek menduga, korban sedang dalam keadaan pengaruh hipnotis.
"Dimungkinkan dalam keadaan terhipnotis.
Soalnya katanya pak Kyai dari Jombang, dan neneknya setelah itu baru sadar barang-barang itu sepenglihatan dimasukan kedalam tisu, tapi setelah dibuka ternyata sudah ditukar," ungkapnya. (jti)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Perhiasan Nenek 83 Tahun di Banyumas Raib, Diganti Uang Receh, Pelaku Ngaku Keluarga Gusdur