Selanjutnya, istri masuk ke dalam rumah dengan cara melompat melewati jendela dan berusaha memotong tambang tersebut dengan tujuan agar suaminya bisa diselamatkan.
Baca juga: Warga Geger, Mayat Pria dan Motornya Mengambang di Aliran Kali Tangerang
"Akan tetapi korban sudah meninggal dunia dan selanjutnya keluarga korban keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga dengan berteriak minta tolong, mendengar teriakan minta tolong tetangga berdatangan," ungkap Timbul.
Personel gabungan dari Polsek Jetis dipimpin Kapolsek Jetis kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tim Inafis serta Kepala SPK Polresta Yogyakarta juga diterjunkan untuk melakukan olah TKP.
"Dokter dari Puskesmas Jetis juga melakukan pemeriksaan terhadap korban, dengan hasil bahwa korban sudah dinyatakan meninggal dunia," terang dia.
Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun bekas penganiayaan ditubuh korban.
Jenazah korban saat itu dibawa ke RS Panti Rapih untuk dilakukan penanganan guna keperluan pemakaman.
Saat olah TKP ditemukan tambang nilon warna kuning panjang lebih kurang 2 Meter, papan kayu setinggi 20 Cm yang di duga digunakan untuk memanjat sebelum gantung diri, gunting warna hitam dan obat- obatan yang selama ini dikonsumsi oleh korban.
"Korban gantung diri diduga depresi karena mempunyai riwayat sakit jantung dan stroke, menahun tidak sembuh-sembuh sudah selama sekitar empat tahun," pungkasnya. (hda)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ini Pesan Terakhir PTW, Pria Asal Jetis Yogyakarta yang Memilih Mengakhiri Hidup dengan Gantung Diri