Samuel mengaku ditanyai seputar kronologis kejadian, hingga kedatangan jenazah almarhum di Jambi.
Sebelumnya, Samuel mengaku dirinya masih ragu dengan keterangan polisi terkait motif dan kronologi kematian anaknya.
Dia sangat terpukul atas peristiwa yang sangat tragis itu.
Untuk itu, ia menuntut terungkapnya kebenaran.
Baca juga: LPSK Pastikan Sudah Terima Permohonan Perlindungan Istri Irjen Ferdy Sambo
Hal tersebut seiring dengan dibentuknya tim khusus oleh Kapolri, serta adanya tim gabungan dari Komnas HAM dan Kompolnas.
"Katakan benar kalau benar, katakan salah kalau salah," kata Samuel Hutabarat, Jumat (15/7/2022) malam.
Terlebih untuk Komnas HAM, Samuel sangat mengharapkan lembaga independen ini bisa benar-benar berfungsi memberikan perlindungan dan penegakan HAM.
"Saya siap memberikan keterangan kepada Komnas HAM dan tim khusus ini kapan saja diminta," ucapnya.
Terkait kejanggalan pada tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat, dia meminta agar tim ahli yang diterjunkan semua institusi benar-benar bekerja dengan kejujuran.
Tak lupa dia mendoakan semua tim agar bisa bekerja maksimal, mampu mengutamakan kejujuran diatas segala sesuatunya.
"Semoga Tuhan menjamah hati nurani semuanya. Saya bersyukur Kapolri membentuk tim khusus ini," ungkapnya.
Luka di tubuh Brigadir J
Terpisah, Komarudin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengungkap sejumlah luka yang dialami kliennya.
Melalui diskusi di akun Youtube, Komaruddin Simanjuntak, Sabtu (16/7/2022) mengatakan ada beberapa bagian tubuh Brigadir J terdapat bekas pukulan hingga jahitan.