TRIBUNNEWS.COM - Bupati Mamberamo Tengah, Papua, Ricky Ham Pagawak menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi proyek pembangunan di Mamberamo Tengah.
Penetapan status tersangka ini dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan kini Ricky Ham Pagawak telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Hal tersebut dibenarkan oleh Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.
Padahal sebelum dijadikan DPO, KPK juga sudah mengeluarkan surat pencekalan terhadap RHP agar yang bersangkutan tidak kabur ke luar negeri.
Dan diduga kini dirinya telah kabur ke Papua Nugini.
Lantas siapakah sosok Ricky Ham Pagawak? berikut profil singkat serta sepak terjangnya, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber.
Ricky Ham Pagawak merupakan pria kelahiran Bokondini, Tolikara, 14 Juli 1973.
Dirinya menjadi Bupati Mamberamo Tengah selama dua periode.
Yakni pada periode 2013 hingga 2018 dan periode 2018 hingga 2023.
Dilihat dari instagramnya @ricky_hampagawak, dirinya merupakan seorang politikus dari Partai Demokrat.
Bahkan dirinya merupakan Wakil Ketua 1 DPD Partai Demokrat Papua.
Diduga Kabur ke Papua Nugini
Baca juga: FAKTA Terbaru KKB Papua Tembak Warga Sipil, 12 Korban Ditemukan di 4 Lokasi, Polisi Buru Pelaku
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkap pada Rabu siang (13/7/2022), Ricky sempat terlihat di Jayapura.
Namun setelah itu tak diketahui keberadaannya.
Proses pencaria pelaku pun masif dilakukan.
Akhirnya, diketahui bahwa pada Kamis (14/7/2022) pagi, RHP terlihat di Pasar Skouw yang merupakan kawasan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, sehingga kuat dugaan RHP saat ini sudah melarikan diri ke negara tersebut.
"Terakhir kita dapatkan informasi dia diantar di Pasar Skouw, Kamis (14/7/2022) pagi.
Diketahui soal proses hukum, KPK sduah memulainya sejak 6 Juni 2022.
KPK kemudian meminta bantuan Polda Papua untuk mencari Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak untuk diperiksa karena yang bersangkutan mangkir dari dua kali panggilan yang telah dikeluarkan KPK.
"Iya kami diminta mencari RHP sebagai tersangka," kata Faizal di Jayapura, Jumat (15/7/2022), dilansir oleh Kompas.com.
"Kita masih upayakan, kita sebarkan jaringan kontak-kontak kita di sebelah," ungkap Faizal.
Malah Dapat Dukungan
Diberitakan Tribun-Papua.com, sebelumnya, pada Senin (13/06/2022), sekelompok massa menduduki Taman Imbi, di depan Kantor DPR Papua, Kota Jayapura.
Massa menyebut diri Forum Peduli Ricky Ham Pagawak (RHP) Papua, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan kasus dugaan korupsi yang melilit Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak.
Baca juga: FAKTA 10 Warga Sipil Dibantai KKB Papua, Kronologi hingga Daftar Identitas Korban
Demonstran menganggap, kasus ini merupakan tindakan politisasi yang sedang dilakukan oleh pihak lembaga anti rasuah tersebut.
“Kami menuntut kepada KPK jangan diskriminasi terhadap pemimpin-pemimpin Papua,” kata orator aksi unjuk rasa yang mewakili wilayah Lapago.
Demonstran menilai, selama 10 tahun memimpin Kabupaten Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak dianggap bersih dari segala tuduhan korupsi tersebut.
Karena itu, massa mendesak kepada KPK agar menghentikan aksi kriminalisasi dan diskriminasi ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Demo Menuntut KPK Hentikan Kasus Korupsi di Mamberamo Tengah Dinilai Coreng Nama Baik Orang Papua
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari) (Kompas.com/Dhias Suwandi)