"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengindentifikasi secara lengkap."
"Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," ucap Andy, saat ditemui wartawan di Balai Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, pada Selasa (19/7/2022) dini hari, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Pengamat Militer sebut Peristiwa Jatuhnya Pesawat Latih Tempur Sudah Kali Ke-3, Sejak 2013
Sementara itu, proses evakuasi rencananya dilakukan pada Selasa (19/7/2022) pagi.
Pasalnya, medan jatuhnya pesawat sangat sulit dan minim penerangan ketika malam.
"Infonya sepagi mungkin," ucap Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Yudha Pramono, kepada TribunJateng.com, Senin.
Warga Setempat Dengar Ledakan
Seorang warga Desa Nginggil, Supodo (62), mengaku mendengar suara ledakan pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Suara ledakan itu, kata Supodo, berlangsung sebanyak satu kali.
"Ada ledakan. Kurang luwih (kurang lebih) jam 7, wong meh isya. Ada satu kali ledakan," katanya ditemui di Desa Nginggil, Selasa (19/7/2022), dilansir Kompas.com.
Ia mengatakan lokasi jatuhnya pesawat berada di tengah hutan.
Supodo mengaku sempat melihat puing-puing pesawat.
"Ini Lokasi di Hutan Pertapaan. Masuknya di Desa Nginggil," ujarnya.
Baca juga: Pengamat Militer Berduka Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU Jatuh, Soroti Insiden-insiden Sebelumnya
"Anak muda-muda lihat. Ada puing di lokasi. Asapnya sudah habis," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Doni Prasetyo, TribunJateng.com/Ahmad Mustakim, Kompas.com/Aria Rusti Yuli Pradana)