Latif mengatakan kontur jalan sebelum simpang Cibubur CBD menurun sepanjang kurang lebih 100 meter dengan kemiringan mencapai 30 derajat.
"Tentunya dengan kemiringan ini pengemudi khususnya kendaraan barang alat berat, nah ini kita akan mengusulkan juga untuk membuat rambu mengurangi kecepatan," kata Latif.
Dengan kondisi itu lah, pihaknya menilai Jalan tersebut tidak laik dipasangi lampu merah.
"Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak laik, jadi makanya akan kita evaluasi, karena maksud kami dari pihak kepolisian ada data, penyebabnya apa sehingga menjadi kecelekaan," ungkap Latif.
Lampu Merah di Transyogi Cibubur Dinonaktifkan
Diwartakan Tribunnews, Dinas Perhubungan Kota Bekasi menonaktifkan sementara lampu merah atau traffic light di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.
Traffic light itu disebut tidak pas karena ditempatkan di kontur jalanan yang menurun dan diduga menjadi penyebab banyaknya peristiwa kecelakaan.
Termasuk kecelakaan yang menewaskan 10 orang akibat tabrakan beruntun yang disebabkan truk tangki Pertamina yang diduga mengalami rem blong.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan, untuk sementara, lampu lalu lintas atau traffic light simpang CBD, Jalan Transyogi, Cibubur dinonaktifkan.
"Sementara simpang ditutup dan traffic light dinonaktifkan," kata Teguh, Selasa (19/7/2022).
Hal senada juga dikatakan Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman.
Pihaknya akan melakukan olah TKP lanjutan termasuk menutup traffic light di lokasi itu.
"Lampu sudah kita matikan dalam artian menggunakan hazard karena saat pendalaman kami di lapangan, untuk jalan ini tidak boleh ada hambatan. Untuk sementara juga u-turn sudah kami tutup dan kami usulkan tutup permanen tapi akan kami diskusikan terlebih dulu," kata Latif.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Fandi Permana) (TribunJakarta/Yusuf Bacthtiar)