"Kemudian setelah penembakan pertama Sugiono yang telah kembali ke pos sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian mendapat instruksi dari suami korban untuk melakukan penembakan kedua," kata dia.
Irjen Luthfi menuturkan tembakan pertama disinyalir tembus di tubuh korban dan ditemukan proyektil di lokasi kejadian.
Baca juga: UPDATE Kasus Penembakan Istri TNI di Semarang: Suami Jadi Aktor Intelektual hingga Motif Pelaku
Sementara tembakan kedua disinyalir bersarang di tubuh korban.
"Saat ini dua proyektil telah kami amankan dan korban dilarikan ke Rumah Sakit," kata dia.
Beruntung, nyawa korban masih bisa selamat dan kini kondisinya membaik.
Widiarti, ibunda dari RW mengaku kondisi anaknya kini membaik, meskipun sebelumnya RW sempat menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Semarang.
Kondisi psikis RW juga baik, sudah tidak shock, sudah bisa berbicara, bahkan menanyakan kondisi anaknya dan meminta Widarti untuk menjaga sang cucu.
"Alhamdulillah keadaan anak saya kini sudah sangat membaik, sudah bisa ngomong, nanya anaknya, ibu suruh jaga. Enggak syok anak saya," kata Widarti dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (22/7/2022).
Kopda Muslimin sempat ajak selingkuhan
Setelah peristiwa penembakan, Kopda Muslimin (Kopada M) sempat mengajak selingkuhannya untuk melarikan diri.
Tetapi ajakan Kopda Muslimin itu ditolak selingkuhannya.
"Sudah diajak lari, namun W itu tidak mau," kata Irjen Ahmad Luthfi.
Luthfi mengatakan, dari delapan saksi yang diamankan, salah satunya adalah W.
"Saksi berinisial W yang merupakan pacar Kopda Muslimin sudah bersaksi," kata dia.