News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FAKTA Jasad Pria Terapung di Lampung Tengah, Dibunuh Beramai-ramai Gegara SIM Card

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan - YI (23) ditemukan tewas terapung di Sungai Way Seputih, Minggu (17/7/2022). Korban ternyata dibunuh oleh sembilan orang gegara SIM Card.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan jasad mengapung di Sungai Way Seputih, Lampung Tengah, Minggu (17/7/2022) terungkap.

Korban adalah YI (23), warga Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, korban tewas akibat dibunuh, lalu jasadnya dibuang di sungai.

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, korban dibunuh secara beramai-ramai oleh sembilan orang.

"Lima orang pelaku ditangkap di Bogor, Cilegon, dan Bandar Lampung," kata Doffie, Kamis (28/7/2022), dilansir Kompas.com.

Doffie menuturkan, lima pelaku yang ditangkap masih berusia muda dan masih merupakan teman korban.

Baca Selanjutnya: Yi tuduh temannya jalin komunikasi dengan istri korban di medsos

Adapun identitas masing-masing pelaku yakni TR (22), MH (20), yang ditangkap di Bogor.

Kemudian, AP (20), ML (19), ditangkap di Bandar Lampung.

Satu pelaku lain yakni TN (17), ditangkap di Banten.

Sementara empat pelaku lain yang diduga terlibat pembunuhan korban yakni BG, AL, MG, dan JB masih dalam pengejaran polisi.

Pembunuhan itu dipicu karena TR ketakutan kedekatannya dengan istri korban terbongkar.

Berawal dari SIM Card

Melansir Tribun Lampung, peristiwa sadis itu bermula saat TR menumpang tidur di rumah korban bersama temannya, AJ.

Di sana, TR kehilangan SIM Card.

TR lalu menuduh YI telah mengambilnya.

"TR diduga sering berkomunikasi dengan istri korban melalui media sosial. TR khawatir kedekatannya dengan istri korban diketahui oleh korban setelah SIM Card-nya hilang. TR menuduh korban mengambil SIM Card-nya," ungkap Doffie.

EKSPOSE PENEMUAN JASAD DI LAMPUNG TENGAH - Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya bersama Kasatreskrim AKP Edy Qorinas menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus penemuan jasad di Lampung Tengah, Rabu (27/7/2022). (TribunLampung.co.id/Fajar Ihwani Sidik)

Baca juga: Perjalanan Kasus Kopda Muslimin, Bayar Orang Rp 120 Juta untuk Tembak Istri, Kini Ditemukan Tewas

Korban Dijemput oleh TR dan AJ

Sebelum pembunuhan terjadi, TR dan AJ menjemput korban di rumahnya pada Jumat (15/7/2022) pagi.

Korban dijemput menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna silver.

TR juga menjemput sejumlah teman lainnya.

Mereka kemudian membawa YI ke kawasan Pasar Tengah, Bandar Lampung.

"Korban YI ditanyai lagi oleh TR soal SIM Card yang hilang, korban YI tidak mengaku."

"TR yang emosi meminta teman-temannya mengintimidasi korban YI," terang Doffie.

Baca juga: Prahara Rumah Tangga Kopda M Terungkap, Bukan Demi Selingkuhan, Ini Alasannya Ingin Bunuh Istri Sah

Korban Dipukuli

Mereka sempat terlibat cekcok mulut.

YI kemudian berusaha lari karena tertekan.

Ilustrasi - Kasus penemuan jasad mengapung di Sungai Way Seputih, Lampung Tengah, Minggu (17/7/2022) terungkap. Korban adalah YI (23), tewas dianiaya sembilan orang di dalam mobil. (Net)

Namun, TR dan teman-temannya berhasil mengejar YI sambil berteriak maling.

Setelah tertangkap, korban kemudian dipukuli hingga tak berdaya.

Seorang pelaku juga sempat memukul kepala korban menggunakan pecahan keramik lantai.

Korban kemudian dibawa ke kawasan Sumur Putri, Telukbetung.

Di dalam mobil, TR masih mencecar korban terkait SIM Card miliknya yang hilang.

Pada Sabtu (18/7/2022) dini hari, korban akhirnya meninggal dunia di dalam mobil.

"Korban lalu dibawa ke Lampung Tengah lewat Pringsewu lanjut ke wilayah Polsek Padang Ratu, tepatnya di Kecamatan Anak Tuha," beber Doffie.

Baca juga: 5 FAKTA Kasus Mutilasi di Ungaran: Pelaku Pernah Cabuli Korban, Suami Belum Tahu Istrinya Tewas

Sebelum menuju Lampung Tengah, pelaku TR dan teman-temannya sempat mencari sungai untuk membuang jasad korban.

Namun, upaya itu tidak berhasil karena selalu ramai orang.

Mereka kemudian membawa korban YI ke arah Pesawaran menuju Pringsewu hingga tembus ke Padang Ratu.

Sabtu sekira pukul 09.00 WIB, TR dan teman-temannya berhenti di tanggul irigasi Dusun Bedeng 3, Kampung Bumi Aji, Anak Tuha, Lampung Tengah.

"TR lalu membuang jasad korban YI ke sungai Way Seputih.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Tri Purna Jaya, TribunLampung.co.id/Fajar Ihwani Sidik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini