Menurutnya, pengeboman ikan itu bukan saja untuk mencari ikan tetapi juga diindikasikan ada upaya pengerusakan lingkungan.
Mantan penyidik KPK itu tidak menjelaskan lebih jauh pasukan dari Polda NTT yang dikirim ke Manggarai Barat.
"Memang di daerah wisata itu memang ada seperti pengeboman ikan. Tapi pengeboman ikan itu pun bukan hanya ditujukan untuk mencari ikan saja. Tapi terindikasi juga bahwa itu bagian dari upaya untuk melakukan pengerusakan," jelasnya.
Polda NTT, menurutnya, sudah menempatkan kaoal dari Direktorat Pol Air untuk mengawasi perairan setempat.
Bahkan, Irjen Setiyo Budiyanto juga sudah menyepakati dengan Kepala Kejaksaan Tinggi dan Pengadilan Tinggi untuk memberikan hukuman maksimal kepada pelaku pengeboman dan perusak lingkungan di daerah wisata Labuan Bajo.
Dari catatan Polda NTT, disebutkan bahwa pelaku disinyalir berasal dari daerah lain.
Untuk itu Polda NTT akan bekerjasama dengan Polda yang berada disekitar wilayah hukum Polda NTT. Kerja sama itu dimaksudkan menelusuri pihak-pihak yang melakukan aktivitas di wilayah Labuan Bajo.
Sebelumnya, ratusan personel Polda NTT dan dari sejumlah Polres di daratan Flores, di-BKO ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat untuk mengamankan aksi protes penetapan tarif masuk ke kawasan Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar.
Di antara personel yang diberangkatkan satu peleton anggota Brimob, yang diperkuat juga dengan anggota Dit Samapta Polda NTT. Mereka diberangkatkan pada Minggu (31/7) kemarin.
"Polda mengirimkan tambahan anggota untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan," kata Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto kepada wartawan.
Menurut Setyo Budiyanto, ratusan anggota Polda NTT yang dikirim akan membantu tugas pengamanan yang dilakukan anggota Polres Manggarai Barat. Penempatan anggota tambahan ini berlangsung hingga situasi kondusif dan aman.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Labuan Bajo, Gubernur NTT: Kapolda Memberikan Perhatian Serius ,