Atas kabar tersebut, ratusan purnawirawan menggeruduk Mapolsek Lembang.
Mereka menuntut transparansi penanganan kasus penusukkan yang menimpa rekan mereka.
Baca juga: FAKTA Purnawirawan TNI Tewas Ditikam, Sering Parkir di Depan Ruko Orang hingga Sosok Korban
Ratusan purnawirawan itu juga sempat menabur bunga di lokasi kejadian perkara.
"Ini semacam kepedulian dan solidaritas dari para purnawirawan TNI sekaligus meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya," ujar perwakilan purnawirawan, Kolonel (Purn) Sugeng Waras, Minggu (21/8/2022).
Poin yang mereka tuntut, pertama, transparansi penanganan kasus pembunuhan MM.
Kedua, mereka menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Tentu, intinya kita mengawal kasus ini sampai selesai. Kapolres bekerja dengan yang lainnya menyelesaikan kasus ini, berkolaborasi dengan kami para purnawirawan," jelas Sugeng, dikutip dari Kompas.com.
Kapolres Bersumpah
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan bersumpah di hadapan para purnawirawan TNI yang menggeruduk Mapolsek Lembang.
Baca juga: Gerak Cepat, PPAD Turunkan Tim Kawal Kasus Purnawirawan Mubin yang Tewas Ditikam di Lembang
"Kami sampaikan kepada jenderal dan para senior, saya Kapolres Cimahi, Bismillahirrahmanirrahim, demi Allah demi Rasulullah."
"Dari Polsek Lembang dan Polres Cimahi maupun dari kesatuan kepolisian lainnya, (kami) tidak pernah main-main dalam menangani kasus ini, karena ini (urusan) nyawa," tegasnya.
Imron pun menyadari dua isu yang menyudutkan institusinya.
Pertama, ada oknum yang menerima uang.
Kedua, informasi terkait penanganan polisi yang tak sesuai dengan fakta.
"Kami tegaskan, kami tidak pernah ingin mendamaikan, kami tidak pernah ingin, mohon maaf, menyelesaikan, dan kami tidak ada niatan membelokkan kasus ini," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman, Kompas.com/Bagus Puji Panuntun)