TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - BA (18) membuang bayinya di dekat sungai karena malu.
Kejadian tersebut terjadi di Dusun Umengan, Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Bayu tersebut kini dirawat di RSUD dr Haryoto.
Baca juga: Indah Permatasari Melahirkan Anak Pertama, Banjir Ucapan Selamat dari Rekan Artis
Remaja putri itu adalah warga Kecamatan Pasirian. Dia mengaku depresi karena ditinggal kekasihnya saat mengandung.
BA juga mengaku terlalu malu dan takut berkata jujur kepada keluarganya. Hingga akhirnya, ia nekat membuang bayinya.
Keputusan BA menelantarkan bayinya memang tidak bisa dibenarkan. Akan tetapi, BA juga perlu dipandang sebagai korban.
BA rupanya berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Dia di rumah hanya tinggal bersama kakaknya.
Baca juga: Melahirkan Anak Pertama, Roro Fitria: Pengorbanan Bertaruh Nyawa Demi Hadirnya Dirimu
Sekali pun serumah bersama saudara, tapi sangat jarang berkomunikasi. Inilah yang menyebabkan BA mencari perhatian di luar rumah.
Kekalutan BA memuncak pada Rabu (31/8/2022). Perutnya sejak pagi hari terasa nyeri. Dia tahu kalau sakitnya itu tanda-tanda akan melahirkan.
Karyawati di toko retail itu akhirnya memutuskan untuk tidak masuk kerja. Lalu, dia mengurung diri di dalam kamar menunggu saudaranya berangkat kerja.
Siang hari, perutnya terasa semakin sakit. BA lantas merebahkan diri di kamar mandi. Menahan nyeri, ia sendirian menjalani proses melahirkan. Beruntung, nyawa dia dan bayinya selamat.
BA sempat menangis ketika melihat anaknya lahir dari tubuhnya. Niat hatinya ingin merawat anaknya. Namun, bayang-bayang rasa malu dan ketakutan masih terlalu besar. Sehingga dia memutuskan membuang bayi itu ke pinggir sungai.
Baca juga: Belum Ada Layanan, Aborsi Aman Perlu Dipertimbangkan Pengadaannya Bagi Korban Perkosaan
BA sempat memberi susu formula kepada bayinya sebelum dibuang ke pinggir sungai.
Bahkan, dia juga memberikan kain selimut dengan maksud supaya bayinya tidak kedinginan.
Setelah meletakan bayinya di pinggir sungai, BA bersembunyi di semak-semak. Maksud hatinya, dia ingin melihat siapa yang menemukan bayinya.
Harapannya, supaya dia bisa memantau pertumbuhan anaknya.
Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, BA saat ini tidak diproses hukum. Kepolisian dalam perkara ini mengedepankan perlakuan humanis.
Kepolisian telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga BA. Akhirnya bayi BA dirawat oleh keluarganya.
"BA inikan takut ketahuan, tapi juga sayang sama bayinya. Kalau BA sudah gak sayang, mungkin dari awal akan melakukan aborsi. Tapi rupanya lahir sehat. Kami mempertimbangkan sisi kemanusiaan itu. Kami tidak tega menahan ibunya," kata Dewa.
Pekerjaan polisi saat ini mengejar mantan kekasih BA. Ada dugaan lelaki itu telah memperdaya BA. Dia tega memutuskan jalinan asmara setelah mengetahui BA berbadan dua.
Selain BA, Sabtu (3/9/2022) lalu, kasus serupa juga terjadi di wilayah Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Jogoyudan.
Praktis, dalam sepekan kemarin, ada dua kasus bayi dibuang di Lumajang. Kasus seperti ini seharusnya tidak berhenti pada perkara ironi semata. Apabila tidak ada tindakan tegas, kasus serupa bakal terulang kembali.
Penulis: Tony Hermawan
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Mengaku Cemas dan Malu, Remaja Putri di Lumajang Buang Bayinya di Pinggir Sungai Pasirian