Arik mengakui ada siswa yang belajar di luar ruang kelas.
Baca juga: Uji Coba KRIS, BPJS Kesehatan: Iuran Peserta Belum Berubah, Berikut Rinciannya
Situasi ini disebabkan karena perubahan, tahun ini tidak ada siswa yang PKL.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, setengah siswa PKL sehingga tidak ada yang kekurangan ruang kelas.
"Ruang kelas sebenarnya cukup. Hanya terjadi perubahan, tahun ini tidak ada yang PKL," ujarnya.
Ketua Komite SMKN 1 Boyolangu, Winarto, mengatakan sebenarnya semua kebijakan ini sudah disampaikan ke 800 orang tua siswa pada Sabtu (3/9/2022).
Namun pertemuan akbar itu dianggap kurang efektif, sebab ada informasi yang tidak sampai.
Seperti yang disampaikan Kepala Sekolah, Winarto menegaskan tidak ada iuran yang dipatok nilainya.
Baca juga: Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah karena Sakit
"Kami sampaikan rencana kebutuhan. Tidak ada yang diwajibkan," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung ini mengatakan, sumbangan ini bermula dari bantuan dari pemerintah pusat yang bersumber dari APBN.
Sumbangan ini akan diwujudkan pembangunan Alfamart, namun harus ada sharing dana dengan sekolah
Pemerintah menanggung 70 persen dana, sisanya 30 persen dari sekolah.
Untuk memenuhi kekurangan 30 persen ini Komite berharap peran serta dari orang tua siswa.
Namun saat ditanya jumlah besaran hibah dari pemerintah pusat, Winarto tidak bisa menjelaskan.
Demikian juga 30 persen dana yang dibutuhkan, Winarto juga tidak menyebut besarannya.