Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Tiga siswa SMAN 2 Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikeluarkan dari sekolahnya lantaran terlibat kasus pengeroyokan terhadap siswa lainnya.
Ketiganya dikembalikan oleh pihak sekolah kepada orang tuanya masing-masing.
Insiden pengeroyokan ini sempat viral di media sosial.
Namun saat ini, video tersebut telah dihapus sehingga tidak terlihat lagi.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Eks Kiper Liga Indonesia Claudio Martinez Diselidiki Polda Metro Jaya
Kepala Seksi Guru dan Kependidikan KCD, Dikbud Kota dan Kabupaten Bima Dr Salahudin menjelaskan awal mula kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 3 siswa tersebut terhadap adik kelasnya.
Aksi pengeroyokan terjadi di luar lingkungan sekolah saat korban sedang membonceng saudara sepupu perempuannya menggunakan sepeda motor.
Sekira 500 meter dari sekolah, tiba-tiba korban diadang oleh 3 kakak kelasnya dan langsung mengeroyoknya.
Sempat dilerai oleh siswi yang dibonceng, tapi perkelahian terus berlanjut.
Hingga akhirnya korban mengalami luka lebam dan lecet.
"Sudah diselesaikan oleh pihak sekolah. Pelaku dan korban, beserta keluarga sudah dipertemukan," ungkap Salahudin.
Proses penyelesaian di internal sekolah tersebut, kata Salahudin, memutuskan 3 siswa pelaku pengeroyokan dikembalikan ke orang tua masing-masing.
"Orang tua mereka akan mencari sekolah lain untuk anaknya," ungkap Salahudin.
Baca juga: Jambret HP di Jakarta Selatan Ditelanjangi dan Dikeroyok Massa hingga Babak Belur
Dari catatan sekolah, ketiga pelaku sudah sering melakukan tindakan serupa, melanggar tata tertib sebagai siswa.
Mengacu pada fakta itu, pihak sekolah menilai pelaku dianggap memenuhi kriteria untuk dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.
Dari kejadian ini, kata Salahudin, pihak sekolah dan orang tua wali murid harus meningkatkan pembinaan dan penguatan karakter siswa.
Misalnya melalui program yang konstruktif, agar siswa memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya merawat karakter kepribadian.
"Yang mengedepankan nilai kasih sayang antar sesama," terang mantan Humas SMAN 2 Kota Bima ini.
Sementara itu, Kapolsek Lambu Iptu Ruhdin saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan mengenai kasus tersebut.
Namun ia membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut dan viral di media sosial.
"Belum ada laporan yang masuk. Mungkin akan diselesaikan di sekolah terkait. Kalaupun ada laporan nanti, saya akan sampaikan perkembangan kasusnya," tandas dia.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul 3 Siswa SMA di Bima Dikeluarkan dari Sekolah Karena Keroyok Adik Kelas