Sebulan sebelum meninggal, Singgih baru saja membuka usaha yakni supplier bahan baku kafe di Solo.
"Kurang lebih sebulan yang lalu baru buka usaha di dekat Makuta, supplier untuk bahan baku kafe. Jadi kemungkinan perjalanan arah balik ke Solo untuk ngecek usahanya, karena memang berdiri belum ada sebulan," kata Lukman kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Sosok Singgih Adika, Anak Jamintel Amir Yanto yang Jadi Korban Tewas dalam Kecelakaan Tol Pejagan
Sempat Pamit di Grup WA
Masih dari TribunSolo.com, sebelum mengalami kecelakaan dan tewas, Singgih sempat berpamitan kepada teman-temannya di Grup WhatsApp (WA).
Dalam pesan singkat itu, Singgih mengatakan bakal pulang ke Kota Solo.
"Pesan terakhir beliau di grup WA game online bareng-teman-temannya, 'sebentar ya saya sign out dulu, pulang ke Solo'," ungkap Lukman.
Penyebab Kecelakaan Beruntun
Kecelakaan yang terjadi di Tol Pejagan-Pemalang itu diduga disebabkan karena asap tebal akibat pembakaran rumput di sekitar tol.
"Ada pembakaran rumput yang membuat jalan gelap dan mengakibatkan kecelakaan beruntun," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, dilansir TribunJateng.com.
Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan di Tol Pejagan, Penyebab, Korban hingga Daftar 13 Kendaraan yang Terlibat
Hal senada juga disampaikan oleh Cabang Pejagan-Pemalang Toll Road (PPTR), Ian Dwinanto.
Dia mengatakan, kecelakaan terjadi siang hari saat arus lalu lintas ramai lancar.
"Sesampainya di TKP pengemudi paling depan mengerem mendadak karena asap pembakaran lahan."
"Akibatnya beberapa kendaraan di belakangnya menabrak satu sama lain," jelasnya.
Diketahui, kecelakana beruntun tersebut melibatkan 13 kendaraan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Tara Wahyu Nor Vitriani, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)