News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Lukas Enembe

Massa Desak Kriminalisasi Gubernur Lukas Enembe Dihentikan: Kakinya Bengkak dan Mulut Miring

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tokoh perempuan Papua, Herlina Murib meminta Gubernur Papua tidak dibawa keluar Papua untuk diperiksa karena beliau sedang dalam kondisi sakit, Selasa (20/9/2022)

Koordinator Umum Koalisi Rakyat Papua, Otniel Deda mengatakan, aksi bela Lukas Enembe ini akan berjalan damai.

"Kasus bapak Gubernur Lukas Enembe harus dikawal ketat. Untuk itu kita telah bersepakat untuk menggelar aksi ini secara bermartabat," katanya.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Korupsi PON Papua yang Diduga Melibatkan Lukas Enembe Sedang Diusut

Otniel mengatakan, demonstrasi ini dilakukan secara spontan karena kecintaan rakyat Papua terhadap orang nomor satu di Papua ini.

"Ini bukti nyata kecintaan masyarakat kepada Gubernur Lukas Enembe. Dia (Gubernur) adalah tokoh pemersatu orang Papua," ujarnya. 

Selesaikan di Papua

Aksi demo bela Gubernur Papua Lukas Enembe yang bertajuk 'Save Lukas Enembe' digelar di Kota Jayapura, Selasa (20/9/2022) pagi ini.  (Istimewa)

Dalam orasi aksi massa Save Gubernur Papua Lukas Enembe, tokoh perempuan Papua Herlina Murib meminta Gubernur Papua tak diperiksa di luar Papua lantaran kondisinya sedang sakit.

Hal itu disampaikan Herlina kepada awak media, termasuk Tribun-Papua.com di Kawasan Expo Waena, Kota Jayapura Papua, Selasa (20/9/2022).

"Masyarakat tidak setuju akan penetapan tersangka terhadap Bapak Gubernur Lukas Enembe, dan saya secara pribadi menolak penetapan tersangka karena itu tidak benar," tegasnya.

Baca juga: Demo Bela Lukas Enembe Digelar di Jayapura Hari Ini, Polisi Berpakaian Lengkap Berjaga

Anggota DPD RI 2 periode itu menyampaikan apapun yang masuk dalam proses penyelidikan, harus bisa diselesaikan di Provinsi Papua, tidak boleh membawa Gubernur Papua ke mana-mana.

"Alasannya beliau sedang sakit, sekarang kakinya sudah mulai membengkak, mulut sudah miring," ucapnya.

Herlina menilai penerapan tersangka Gubernur Papua oleh KPK, termasuk bentuk pembunuhan karakter orang Papua secara perlahan.

"Kalau bawa ke luar untuk diperiksa, maka kami minta kemerdekaan bagi Tanah Papua, kita sudah merdeka tanggal 1 Desember, hanya butuh pengakuan saja," tegasnya kembali.

Baca juga: Tim Hukum Gubernur Papua Pastikan Lukas Enembe Kooperatif: Saya Sudah Koordinasi dengan Penyidik KPK

Terlepas dari itu, sebagai masyarakat yang cinta damai, Herlina meminta demo yang dilaksanakan pada Selasa 20 September 2022 ini, harus berjalan dengan baik dan tertib, dan aman.

Sebelumnya massa aksi demonstrasi Save Lukas Enembe terpantau berkumpul melakukan orasi sambil meneriaki tolak KPK di Kawasan Expo Waena, Kota Jayapura, Papua.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini