Menurut Ramdani, ratusan massa yang tertahan di batas kota memaksakan diri melakukan longmarch. Hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Oleh karena itu, polisi membuat sekat dan tidak memperbolehkan mereka untuk melintas.
"Ada yang memaksakan diri mau melakukan longmarch makanya kita sekat. Tapi saya kira massa di Imbi sudah keterwakilan. Yang mau longmarch itu di Waena (batas kota), di sana jumlah massa ada sekitar 500 orang," tuturnya.
Baca juga: Massa dan Kepala Adat di Papua Desak Kasus Lukas Enembe Dihentikan, KPK Beberkan Syaratnya
Secara keseluruhan, Ramdani menyampaikan aksi unjuk rasa berlangsung tertib dan situasi keamanan tetap terkendali.
"Demo KRP bisa dilaksanakan secara aman, masyarakat bisa menunjukan demo yang damai dan bermartabat," kata dia.
DPR Papua janji teruskan aspirasi
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua berjanji akan meneruskan aspirasi pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe.
Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda telah menerima aspirasi massa aksi bela Lukas Enembe terkait penetapan Lukas sebagai tersangka gratifikasi.
Ribuan pendukung Lukas Enembe menggelar unjuk rasa di Taman Imbi, Kota Jayapura, Selasa (20/9/2022).
"Kami telah menerima aspirasi ini. Saya bangga, karena seluruh masyarakat bisa hadir. Ini adalah bukti membela pemimpin Papua," kata Yunus Wonda.
Menurutnya, aksi dukungan terhadap Lukas Enembe oleh ribuan simpatisan adalah bentuk kecintaan masyarakat terhadap pemimpin Papua.
"Ini adalah tanda cinta kepada pemimpin Papua," katanya.
Yunus Wonda mengaku akan membawa aspirasi massa ke internal DPR Papua, sebelum diteruskan ke pihak terkait.
Sebelumnya, ribuan massa ini datang dari wilayah Jayapura, Abepura, Waena, dan Sentani.
>