News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER REGIONAL: Sosok Korban Tewas Kecelakaan Tol Pejagan | Polisi Tak Sengaja Tembak Rekan

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut berita populer regional mulai sosok Singgih Adika, korban tewas dalam kecelakaan di tol Pejagan hingga insiden polisi tembak rekan sendiri menggunakan senjata pelontar gas air mata.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai sosok korban tewas dalam kecelakan yang terjadi di Tol Pejagan pada Minggu (18/9/2022) kemarin.

Diketahui korban tewas bernama Muhammad Singgih Adika.

Ia merupakan anak dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto.

Kemudan ada kasus guru SD rudapaksa anak berumur 12 tahun di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Pelaku diketahui berulang kali menodai korban sejak bulan April 2022 lalu.

Selain itu, pelaku juga menjual korban ke pria hidung belang.

Baca juga: POPULER Internasional: Sejarah Pemakaman Megah Para Raja dan Ratu Inggris | Angin Topan di Jepang

Berita populer terakhir terkait insiden polisi tak sengaja tembak rekan sesama anggota Polri di Kabupaten Gorontalo.

Pelaku menembak korban dengan senjata pelontar gas air mata di bagian kepala.

Akibatnya, korban menderita luka parah dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir selengkapnya:

1. Sosok Singgih Adika, Anak Jamintel Amir Yanto yang Jadi Korban Tewas dalam Kecelakaan Tol Pejagan

Pemandangan dari udara peristiwa kecelakaan lalu lintas beruntun di KM 253 Jalur A Tol Pejagan-Pemalang, Minggu (18/9/2022) siang. (dok. Damkar Brebes)

Inilah sosok korban tewas dalam kecelakaan di ruas tol Pejagan Brebes - Pemalang, Jawa Tengah, Muhammad Singgih Adika.

Diketahui, ada satu korban tewas dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas tol Pejagan pada Minggu (18/9/2022) sekira pukul 14.00 WIB.

Sosok korban yang tewas adalah anak Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto bernama M Singgih Adika.

Dari informasi yang diterima Tribunnews, Singgih merupakan pemuda yang lahir di Depok pada 24 Agustus 1999.

Singgih Adika merupakan lulusan program studi Hubungan Internasional Fisip UNS tahun 2017.

Selain itu, Singgih juga terdaftar sebagai anggota radio komunitas di kampus sebagai Marketing Komunikasi.

Dikutip dari TribunSolo.com, Singgih Adika baru saja lulus tiga bulan sebelum meninggal dunia.

"Iya benar, (Singgih) mahasiswa UNS yang baru saja lulus bulan Juni lalu," kata Dosen Prodi Hubungan Internasional (HI) UNS Lukman Fahmi Djarwono, kepada TribunSolo.com, Senin (19/9/2022).

Lebih lanjut Lukman menerangkan bagaimana sosok Singgih di kampus.

Dia mengaku kenal dengan Singgih selama masih menjadi mahasiswa UNS.

Baca selengkapnya.

2. Fakta-fakta Guru SD di Bengkulu Cabuli Anak 12 Tahun, Korban Juga Dijual ke Pria Hidung Belang

Ilustrasi guru SD cabuli anak berumur 12 tahun di Bengkulu. (News Law)

Kasus guru SD cabuli anak berumur 12 tahun terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Dilaporkan pelaku pencabulan adalah pria berinisial SA (54), yang berstatus sebagai guru PNS.

Pelaku selain mencabuli korban sebut saja namanya Bunga, SA juga 'menjualnya' ke pria hidung belang.

SA menawarkan bisnis haramnya di rumahnya di Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong

Kini pelaku sudah diamankan polisi untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Berikut fakta-fakta guru SD cabuli anak 12 tahun di Bengkulu dihimpun dari TribunBengkulu.com, Senin (19/9/2022):

Awal terbongkar

Kasus ini bermula saat polisi dari jajaran Polres Rejang Lebong mendapatkan laporan dari masyarakat terkait bisnis prostitusi di wilayah Kecamatan Curup Utara.

Petugas selanjutnya melakukan penggerebekan di sebuah rumah pada Kamis (15/9/2022).

Polisi mendapati SA dalam rumah tersebut.

Baca selengkapnya.

3. Polisi di Gorontalo Tak Sengaja Tembak Kepala Rekan dengan Pelontar Gas Air Mata, Berawal dari Iseng

Ilustrasi senjata pelontar gas air mata (TRIBUN/DANY PERMANA)

Seorang oknum polisi tak sengaja tembak kepala rekan sendiri sesama anggota polisi dengan pelontar gas air mata.

Insiden ini terjadi di Asrama Sekolah Polisi Negara Polda Gorontalo, Tabongo Timur, Tabongo, Kabupaten Gorontalo.

Dilaporkan identitas pelaku Bripda MRW sementara korbannya bernama Bripda Arif Gani.

Akibat terkena tembakan gas air mata, korban mengalami luka parah di bagian kepala.

Bripda Arif harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Berikut fakta-fakta polisi tak sengaja tembak kepala rekan dengan pelontar gas air mata di Gorontalo dihimpun dari TribunGorontalo.com, Senin (19/9/2022):

Kronologi kejadian

Kejadian bermula saat korban menghubungi pelaku lewat pesan WhatsApp pada Jumat (16/9/2022) malam.

Korban bermaksud meminjam sepeda motor pelaku.

Korban kemudian pergi ke rumah dinas jabatan KA SPN Polda Gorontalo untuk bertemu pelaku.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Berita lain terkait berita populer hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini