Persiapan Peralatan Sesaji
Pada zaman dahulu peralatan yang digunakan untuk upacara cukup membawa botol atau kaleng saja.
Sedangkan untuk sesajinya berupa bunga.
Saat ini, peralatan sesaji yang dibutuhkan ditambah bambu, misalnya untuk tempat menggotong lemper, tempat membawa gunungan, dan sebagainya.
Adapun makna yang terkandung dalam lemper tersebut untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa Sultan Agung itu penggemar makan lemper.
Satu Minggu sebelum Upacara Rebo Wekasan
Satu minggu sebelum upacara inti, akan ada stan-stan permainan seperti ombak banyu, trem, dremolem, dan sebagainya.
Kemudian ada pasar malam yang bentuknya seperti sekaten, yakni ada yang berjualan pakaian, makanan, mainan dan sebagainya.
Baca juga: Asal-usul Rebo Wekasan, Lengkap Beserta Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Tolak Bala
Kirab Lemper
Sejak tahun 1990, puncak acara Rebo Wekasan adalah kirab lemper raksasa, yaitu sebuah tiruan lemper yang berukuran tinggi 2,5 meter dengan diamter 45 cm.
Lemper tersebut kemudian diarak dari Masjid Wonokromo menuju Balai Desa Wonokromo sejauh 2 km.
Dalam kirab lemper ini diawali barisan prajurit Kraton Ngayogyakarta, menyusul kemudian lemper raksasa tiruan yang diusung oleh empat orang, dan diikuti lemper yang berukuran sepanjang 40 cm dan 15 cm.
Di belakangnya, ada kelompok kesenian seperti Shalawatan, Kubrosiswo, Rodat, dan sebagainya yang ikut memeriahkan Upacara Rebo Wekasan.
Pemotongan Lemper dan Gunungan