TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi membela Gubernur Papua, Lukas Enembe digelar di Jayapura, Papua pada Selasa (20/9/2022).
Seperti diketahui, aksi ini dalam rangka penolakan penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar.
Ratusan massa pun bergerak dari Sentai menuju Kota Jayapura.
Adapun massa bergerak dengan mengendarai truk dan pick-up untuk menuju ke Kota Jayapura.
Adanya aksi demonstrasi ini pun membuat ratusan personel gabungan disiagakan untuk pengamanan.
Dikutip dari Tribun Papua, personel itu terdiri dari 288 personel dari Polres Jayapura, TNI dari Lanud Silas Papare sejumlah 21 orang, Kodim 1701 Jayapura/Koramil Sentani sebanyak 30 personel, dan BKO Brimob Polda Papua dengan 65 personel.
Sempat Dihentikan, Disuruh Kembali ke Rumah Masing-masing
Massa yang menggunakan sejumlah kendaraan ini pun sempat diberhentikan polisi ketika sampai di Lapangan Theis Eluay, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Kemudian berdasarkan pantauan Tribun Papua, polisi yang memberhentikan itu meminta agar massa untuk kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Aksi Bela Lukas Enembe Berlanjut di Taman Imbi, Setop Bunuh Karakter Pemimpin Papua
Kendati begitu, massa yang datang justru semakin banyak dengan menggunakan truk, mobil, dan pickup.
Menanggapi hal tersebut, koordinator aksi, Asri Gombo pun bernegosiasi dengan pihak kepolisian untuk diperbolehkan melakukan aksi demonstrasi.
Asri pun meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengawalan lantaran aksi tersebut tidak berupa long march.
"Kendaraan kami sudah siapkan. Jadi tolong kawal aksi kami."
"Untuk anggota kami yang ditahan, saya akan menghadap," tuturnya seperti diberitakan Tribun Papua.
Baca juga: Mahfud MD: Kasus Lukas Enembe Bukan Rekayasa Politik, Tak Ada Kaitannya dengan Parpol
Asri pun juga meminta kepada massa aksi untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam aksi yang dilakukan.
"Kami bagian dari massa aksi. Tetap jaga keamanan, jangan sampai keluar dari itu."
Jika ada yang bawa senjata tajam, itu adalah bentuk provokator," tegasnya.
Teriakan 'Save Lukas Enembe' Menggema
Terpisah, sekelompok massa yang mengatasnamakan pendukung Lukas Enembe juga bergerak dari jalan masuk pasar Youtefa, Abepura, Kota Jayapura.
Puluhan demonstran pun meneriakan 'Save Lukas Enembe'.
Selain itu, massa juga membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan membela Lukas Enembe.
"Pemuda bersatu, jaga dan selamatkan pemimpin Papua dari ancaman intimidasi serta diskriminasi," demikian tertulis di spanduk yang dibawa massa.
Di tempat lain, tepatnya di Kawasan Expo Waena, Kota Jayapura juga terjadi aksi demonstrasi.
Dikutip dari Tribun Papua, massa aksi mulai berkumpul sekira pukul 08.49 WIT.
Salah satu orator aksi menyampaikan bahwa penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka adalah bentuk kriminalisasi tokoh Papua.
"Gubernur Papua Lukas Enembe adalah sosok yang berjasa bagi tanah Papua dan Indonesia," tutur orator tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPD RI dari Papua, Herlina Murib juga meminta agar pemeriksaan terhadap Lukas Enembe tak dilakukan di luar Bumi Cendrawasih.
Herlina mengatakan lantaran kini Gubernur Papua dua periode itu tengah sakit.
"Alasannya beliau sedang sakit, sekarang kakinya sudah mulai membengkak, mulut sudah miring," ucapnya.
Selain itu, Herlina menilai penerapan tersangka Lukas Enembe adalah pembunuhan karakter orang Papua secara perlahan.
"Kalau bawa ke luar untuk diperiksa, maka kami minta kemerdekaan bagi Tanah Papua, kita sudah merdeka tanggal 1 Desember, hanya butuh pengakuan saja," katanya.
Massa Bawa Spanduk 'Save Lukas Enembe'
Para demonstran yang menolak penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka pun telah berkumpul di titik konsentrasi aksi yaitu di Taman Imbi, Jayapura Utara, Jayapura pada Senin siang.
Menurut pantauan Tribun Papua, massa aksi yang sebelumnya berkumpul di berbagai titik di Jayapura telah berdatangan.
Ada dua mobil pick up berukuran sedang dan empat mobil Toyota Avanza.
Kemudian satu truck besar pun datang dengan membawa beberapa baliho bertuliskan 'Save Lukas Enembe'.
Baca juga: Uang Rp560 M Lukas Enembe Mengalir ke Kasino Luar Negeri, Diduga Terlibat Aktivitas Judi di 2 Negara
Kedatangan massa aksi pun diiringi oleh aparat keamanan yang telah bersiaga sejak pagi.
Selain itu, ratusan aparat BKO Brimob Polda Papua juga disiagakan di Kantor DPR Provinsi Papua.
Kordinator Umum Koalisi Rakyat Papua, Otniel Deda mengungkapkan aksi demonstrasi ini adalah bentuk kecintaan rakyat Papua terhadap Lukas Enembe.
"Ini bukti nyata kecintaan masyarakat kepada Gubernur Lukas Enembe. Dia (Gubernur) adalah tokoh pemersatu orang Papua," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Hendrik Rikarsyo Rewapatara/Aldi Bimantara/Calvin Louis Erari/Putri Nurjannah Kurita)
Artikel lain terkait Kasus Lukas Enembe