TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai kecelakaan maut Xpander tabrak angkot di Sukabumi, Jawa Barat.
Detik-detik insiden sempat terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Sementara akibatnya, 3 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Kamis (22/9/2022) kemarin.
Kemudian ada kasus anak berkebutuhan khusus dirudapaksa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Korbannya remaja berumur 15 tahun berinisial FT.
Sedangkan pelakunya berjumlah 9 orang yang mana 3 di antaranya sudah tergolong lansia.
Baca juga: POPULER Nasional: Setoran Tunai Lukas Enembe | Dedi Mulyadi Menurut Ambu Anne
Berita populer terakhir beredar viral video aksi istri kadus di Blora yang memotong BLT BBM dan bantuan sembako milik warga.
Oknum tersebut memotong bantuan sebanyak Rp 20.000 per warga.
Aksi pemotongan bantuan ini pada akhirnya membuat geram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir selengkapnya:
1. Kronologis Kecelakaan Mobil Xpander yang Dikemudikan Ibu-ibu Tabrak Angkot di Sukabumi
Mobil Xpander yang dikemudikan ibu-ibu di Kota Sukabumi Jawa Barat menabrak angkot, Kamis (29/9/2022).
Mobil Xpander tersebut dengan kecepatan tinggi melesat saat keluarga dari perumahan kompleks Pesona Cibureum dan menghajar angkot di jalan.
Dari hasil rekaman CCTV berdurasi 14 detik menunjukan awal mula kecelakaan terjadi.
Dari rekaman CCTV seorang satpam yang menjaga portal gerbang keluar masuk pun kaget saat melihat mobil Xpander melesat.
Sekitar pukul 10.00.22 detik, mobil yang dikemudikan Elizabeth Hoo melesat hingga menabrak pembatas jalan keluar kompleks.
Kemudian menit pukul 10.00.25 mobil Xpander menghantam mobil angkot Sukaraja-Kota Sukabumi yang tengah melintas di Jalan RA Kosasih dari arah Kota Sukabumi menunu Terminal Sukaraja.
Dalam video tersebut, terlihat mobil angkot langsung terbanting dan terpental ke sebelah kanan jalan hingga ringsek dan merusak warung.
Sementara mobil Xpander setelah menghajar mobil angkot, langsung menabrak ruko di Jalan RA Kosasih lajur kanan arah Kota Sukabumi.
Satpam Kompleks Pesona Cibureum, Indra Gunawan (43) mengatakan, mobil Xpander keluar dari Pesona Cibereum dengan kecepatan sangat tinggi dan terlihat saat keluar menabarak pembatas jalan komplek.
"Awalnya mobil ini dari atas arah pesona cepat, pertama nabrak pembatas ini (jalan). Kemudian di depan nabrak angkot yang angkottnya langsung masuk ke seberang jalan (warung jalan RA Kosasih)," ujarnya, kepada Tribunjabar.id.
2. Anak Berkebutuhan Khusus Dirudapaksa 9 Pria di Banyumas hingga Hamil, Ada Pelaku Berumur 75 Tahun
Kasus anak berkebutuhan khusus dirudapaksa 9 pria terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dilaporkan yang menjadi korban rudapaksa anak remaja berumur 15 tahun, FT.
Sementara para pelaku rudapaksa sudah tergolong lansia.
Bahkan satu di antaranya pelakunya berumur 75 tahun.
Kini mereka sudah diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbautannya.
Berikut fakta-fakta kasus anak berkebutuhan khusus dirudapaksa 9 pria di Banyumas dihimpun dari Kompas.com dan TribunBanyumas.com, Kamis (22/9/2022):
Awal terbongkar
Kasus ini mulai terbongkar berawal dari kecurigaan sang ibu kepada korban.
Ibu FT mendapati anaknya tidak menstruasi.
Korban lantas dibawa ke bidan untuk diperiksa.
3. Viral Istri Kadus di Blora Potong BLT BBM, Berakhir Minta Maaf, Ganjar Beri Peringatan Keras
Video yang memperlihatkan aksi istri kepada dusun (kadus) memotong dana BLT BBM milik warga, viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman aksi pemotongan dana bantuan tersebut tersebar di TikTok dan Instagram.
Pada awal rekaman terlihat sejumlah ibu-ibu mempertanyakan alasan dana BLT BBM dan program sembako dari pemerintah dipotong senilai Rp 20.000 per warga.
Pertanyaan tersebut ditujukan kepada seorang wanita berbaju hijau yang belakangan diketahui istri dari kepada Dusun Nglego, Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung, Blora,
"Agar terbuka luar dalam, uangnya buat apa, Bu," tanya warga kepada istri kadus.
Istri kadus lantas menjawab uang tersebut akan digunakan membayar para pekerjanya.
Namun ia tidak menjelaskan siapa para pekerja tersebut dan apa hubungannya dengan warga.
"Kalau sudah dapat ya dibagi untuk pekerjanya sendiri, mereka kan juga bekerja," kata istri kadus.
Pada akhir video, istri kadus menyebut pemotongan dana bantuan bersifat suka rela.
Jika warga ada yang tidak ingin, dana bantuannya tidak akan dipotong.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini.