TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI - Abas Mana, warga Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menjadi korban tewas penembakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Rekan korban, Suleha Tahir (50) mengungkap mengenai sosok Abas.
Baca juga: Merantau 10 Tahun di Papua, 2 Warga Pinrang Sulsel Jadi Korban Penembakan TPNPB
Menurut Suleha, Abas adalah orang yang baik dan bertanggung jawab.
"Beliau ini orangnya baik sekali dan bertanggungjawab," ujar Suleha kepada TribunPapuaBarat.com di RS Bhayangkara Polda Papua Barat, Sabtu (1/10/2022).
Ia mengaku, saat mendengar kabar meninggalnya Abas yang dibantai oleh KKB membuatnya ikut kaget.
"Beliau ini sudah lebih dulu di Papua Barat, ketika saya mendengar kabar duka tentu kami sedih dan kaget," tuturnya.
Puluhan kerabat dari para korban tewas di Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni, mulai berdatangan di RS Bhayangkara Polda Papua Barat.
Para kerabat mulai berdatangan sekira pukul 16.00 WIT.
Baca juga: 4 Jenazah Korban Penyerangan TPNPB Berhasil Dievakuasi, Kondisinya Terluka Sajam dan Hangus Terbakar
Rata-rata, kerabat datang mengecek dan melihat kondisi keluarga yang ikut jadi korban.
Diketahui, sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Papua Barat (Bintuni Maybrat) diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (29/9/2022) dan 4 korban di antaranya tewas.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, keempat pekerja yang tewas adalah berasal dari Manado dan Enrekang, Sulawesi Selatan.
Identitas Korban KKB
Empat pekerja yang menjadi korban meninggal dunia yakni Abas (52) tinggal di Sorong, Yafet (50) Sorong, Darmin (46) Bintuni dan Armin (43) Sorong.
Baca juga: Polda Papua Barat Rilis Identitas 9 Korban Selamat Penyerangan TPNPB, Ini Daftarnya
Keempat orang ini memiliki kapasitas seperti bos, operator alat berat dan sopir truk.