Sebab, sejak Senin (26/9/2022), S tidak bisa dihubungi dan nomor ponselnya tidak aktif.
Setibanya di kediaman S, U melihat rumah kekasihnya dalam kondisi mati lampu dan pintu sudah terbuka.
Baca juga: Terduga Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Ibu & Anak di Kuansing Diringkus Setelah Hampir 2 Pekan
"Karena ketakutan, saksi melaporkan ke keluarga korban yang kemudian menghubungi warga sekitar untuk minta bantuan mengecek ke rumah tersebut," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, Kamis (29/9/2022), dilansir TribunPekanbaru.com.
Sejumlah warga kemudian mendatangi rumah korban.
Mereka menyalakan senter dan mencoba masuk ke dalam rumah.
Saat masuk, mereka mendapati A dan S dalam kondisi tewas berpelukan bersimbah darah di atas kasur.
Hasil Autopsi
Diberitakan Kompas.com, dari hasil autopsi menunjukkan adanya banyak luka di tubuh kedua korban.
Luka fatal yang menyebabkan korban meninggal dunia yakni di leher, akibat benda tajam.
Baca juga: PILU, Mayat Ibu dan Anak di Lombok yang Terbakar Hidup-Hidup Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan
"Ada beberapa luka serius di tubuh kedua korban, salah satunya di leher akibat benda tajam yang memotong pembuluh darah, jadi disimpulkan sebagai penyebab meninggal dunia," ungkap Sunarto.
Selain luka parah di leher, terdapat juga luka di tangan korban.
Luka di tangan itu menjadi indikasi korban berupaya menangkis saat pelaku melayangkan benda tajam.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda, Kompas.com/Idon Tanjung)