"Korban dalam keadaan terlentang, mulut tersumpal celana dalam warna ungu, badan tertutup selimut," urai Dalmadi.
Petugas kemudian membawa jasad korban ke RSUD Dr. Moewardi Solo untuk diautopsi.
Dugaan sementara, korban dibekap pelaku hingga tewas setelah melakukan hubungan badan.
Sempat ribut soal uang
Dalmadi melanjutkan penjelasannya, sebelum terjadi aksi pembunuhan, pelaku dan korban sempat cekcok.
Keduanya ribut saat pelaku meminta uang kepada korban.
"Pelaku minta uang tapi tidak dikasih sama korban," ucap Dalmadi.
Pelaku yang emosi lantas melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga yang berujung tewasnya korban.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Pinggir Jalan dan Lukai Orang yang Menolong Korban, Motif Terungkap
Baru setahun menikah
Kepala Desa Kembang, Untung Susilo mengatakan, pelaku dan korban baru menikah setahun yang lalu.
Selepas menikah, keduanya kerap tinggal di rumah pelaku di Kecamatan Selo.
Beberapa hari sebelum kejadian, keduanya berada di rumah korban di Kecamatan Gladagsari, karena mau melakukan nyadran (upacara adat jawa).
Di mata warga korban dikenal sosok yang baik dan kerap terlibat kegiatan masyarakat.
Hal ini tidak lepas karena Sri Suyamti seorang seniman di desanya.
"Aktif di dalam dunia seni dia," kata Untung.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Tri Widodo)(Kompas.com/Labib Zamani)