TRIBUNNEWS.COM - Tersangka kasus pembunuhan terhadap wanita yang mayatnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Christian Rudolf Tobing rupanya pernah berniat menggunakan jasa pembunuh bayaran.
Hal ini dilakukan, Rudolf untuk menghabisi nyawa rekannya yang berinisial H.
Rudolf, yang merupakan eks pendeta ini sempat juga meminta uang kepada rekan wanitanya, AYR (36) untuk membayar jasa pembunuh bayaran tersebut.
Namun hal tersebut urung dilakukannya, lantaran tarif pembunuh bayaran mahal.
Hingga akhirnya AYR, rekan wanita Rudolf, tewas dihabisi.
Baca juga: VIDEO Rudolf Mengaku Spontan Buang Jenazah Icha di Kolong Tol Becakayu: Karena Kondisinya Sepi
AKBP Indra Wienny Panji Yoga selaku Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro jaya mengatakan Rudolf nekat membunuh AYR lantaran sakit hati.
AYR dianggap telah mengkhianatinya, lantaran berhubungan baik dengan H, orang yang dianggap musuh oleh Rudolf.
"Rudolf sempat menyampaikan kepada korban, kamu ada di bagian saya atau bagian H? mungkin korban mengatakan 'saya di bagian kamu' dan di situlah pelaku berbicara kepada korban bahwa kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang, untuk membantu saya menghabisi saudara H," kata AKBP Indra Wienny Panji Yoga, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (23/10/2022).
Rupanya polisi juga menemukan history di ponsel pelaku soal pembunuh bayaran.
"Pelaku sempat searching di internet, dan itu kami temukan di handphone pelaku bahwa pelaku sempat searching jasa pembunuh bayaran dan tarifnya, kami tanyakan kepada pelaku, kenapa tidak jadi? karena tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," lanjut AKBP Indra Wienny Panji Yoga.
Baca juga: Pakar Kriminolog Forensik Sebut Istilah Psikopat Cuma Jadi Pembelaan Rudolf Pelaku Pembunuh Icha
Berikut fakta-fakta terkait kasus pembunuhan wanita berinisial AYR (36), yang dilakukan oleh eks Pendeta Muda Rudolf Tobing.
Rudolf Tobing rupanya tidak hanya membunuh korban, namun juga membuang mayat AYR di kolong Tol Becakayu, Bekasi, Senin (17/10/2022).
Kini, Rudolf Tobing masih terus menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Hingga akhirnya terkuak fakta baru, di mana Rudolf Tobing membunuh AYR lantaran sakit hati.
Dirinya pun tidak spontan membunuh korban, namun dikatakan ada unsur pembunuhan berencana.
Fakta-fakta baru terkait pembunuhan AYR oleh Rudolf Tobing dikatakan oleh AKBP Indra Wienny Panji Yoga selaku Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro jaya.
Pihaknya mengatakan antara pelaku dan korban merupakan rekan dekat.
Hal ini lantaran Rudolf Tobing dan AYR sempat 1 project bersama.
"Latar belakang pelaku, informasi yang kami dapatkan dari hasil pemeriksaan adalah pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di wilayah Bogor," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/10/2022).
AKBP Indrawienny Panji Yoga menyebutkan antara pelaku dan korban tidak ada jalinan hubungan asmara.
Pihaknya juga meluruskan soal keterangan awal pelaku yang beredar sebelumnya di mana sempat terjadi ketegangan.
Namun rupanya tidak ada bersitegang sama sekali.
"Setelah dilakukan pendalaman pelaku ini memang sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban, motif karena sakit hati, pelaku merasa dikhianati oleh korban," ungkapnya.
Menurut keterangan Rudolf Tobing, dirinya sakit hati lantaran korban pernah di momen bersama dengan orang yang dianggap Rudolf sebagai musuhnya, yakni berinisial H.
Baca juga: Rudolf Pembunuh Wanita dalam Troli Sempat Cari Jasa Pembunuh Bayaran, Ini Hasil Tes Psikologinya
"Pelaku melihat foto korban bersama orang yang tidak disukai oleh pelaku di acara kawan pelaku. Pelaku merasa sakit hati terhadap korban, harusnya kata pelaku rekannya ini berpihak kepadanya," lanjutnya.
AKBP Indrawienny Panji Yoga menyebut soal kepemilikan apartemen yang menjadi TKP pembunuhan.
Apartemen itu bukan milik pelaku ataupun korban.
Apartemen di wilayah Jakarta Timur tersebut disewa pelaku untuk mengeksekusi rekan wanitanya tersebut.
"Apartemen ini disewa oleh pelaku 1 hari untuk mengeksekusi korban," terangnya.
Sementara soal mimik muka pelaku yang tersenyum dan terekam di CCTV rupanya ada makna tersendiri.
AKBP Indrawienny Panji Yoga mengatakan menurut keterangan pelaku tersenyum karena senang karena target sudah tewas terbunuh.
"Target sudah dicapai, korban sudah meninggal dunia," imbuhnya.