"Waktu itu bisa dikatakan saya sifatnya gak baik, jadi istri saya minta cerai," ucapnya.
Dari insiden itu, pria yang kerap disapa Pak Kaan mengaku punya rasa sakit hati kepada istrinya.
Sehingga, ia pun mencari ilmu spiritual untuk menaklukkan banyak perempuan yang disukainya.
"Selain itu, saya juga punya latar belakang birahi yang tinggi, tapi saya mau dengan perempuan yang sah, sehingga saya nikahin perempuan yang saya kenal."
"Saya tidak mau memainkan perasaan perempuan, apalagi anak orang. Daripada kita jajan di jalan, mending saya nikah," jelas dia.
Selama pengalamannya menikah sebanyak 87 kali, usia pernikahannya kebanyakan tak berlangsung lama.
Bahkan, ia pernah menikahi seorang gadis yang hanya bertahan selama satu Minggu.
"Yang paling lama usia nikah saya 24 tahun, dari desa ini (Cipendeuy). Terus yang terakhir orang Borogojol itu 14 tahun usia pernikahannya."
"Kenapa bisa 87 kali, karena saya ngemadu ngemadu begitu."
"Jadi ada mantan istri saya yang gak mau dicerai, jadi posisi saya punya istri, ya saya nikah lagi gitu.
"Kalau yang paling singkat, ada yang 1 Minggu, ada juga yang 1 bulan," katanya.
Namun, kata dia, jumlah pernikahannya yang sudah mencapai 87 kali itu bukan berarti jumlah perempuannya juga sebanyak itu.
Ada beberapa perempuan yang sama, telah Kaan nikahi sebanyak tiga hingga empat kali.
"Dari jumlah itu, yang gadis ada 46 orang, sisanya janda. Kalau 87 kan jumlah pernikahan, kalau dengan perempuan berbeda ada sekitar 80 orang lah."