News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Masyarakat Adat Nusantara

Kisah Perempuan Adat Mee Pago Nabire Papua Sukses Sekolahkan Anak-anaknya dari Usaha Merajut Noken

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meliana Badii (56), perempuan adat Mee Pago Nabire saat sedang mengatur noken dari serat kayu hasil rajutan tangannya di sela sidang pleno pertama KMAN VI di Stadion Barnabas Youwe, Jayapura, Papua, pada Kamis (27/10/2022). Dari hasil penjualan noken, Meliana mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anaknya.

"Tong kalau masuk hutan kadang-kadang satu bulan baru dapat. Setelah ketemu, tong rajut itu bisa sampai satu minggu baru jadi satu," pungkasnya.

Seorang perempuan adat Mee Pago Nabire lainnya bernama Pendeka Dou (45) menambahkan, tantangan terbesar yang dialami setelah selesai merajut noken adalah pemasarannya.

Ketika dijual di pasar tradisional di Nabire, penghasilannya tak seberapa karena sepi pembeli.

Oleh sebab itu, perempuan adat Mee Pago Nabire, rela merogoh kocek Rp 300 ribu untuk biaya kapal sekali perjalanan, memboyong semua noken rajutan mereka ke Jayapura.

Baca juga: Potret Perjalanan Binmas Noken Satgas Nemangkawi 2018 – 2019 Dibukukan 

"Kalau ada kegiatan besar di Jayapura, tong pasti datang. Karena dari situ tong bisa dapat dua sampai tiga, daripada di kampung yang hanya 50 ribu," jelas Pendeka Dou.

Sehingga, perempuan adat Mee Pago Nabire merasa sangat bersyukur KMAN VI diselenggarakan di wilayah adat Tanah Tabi, Jayapura.

Dengan begitu, perempuan adat Mee Pago Nabire memiliki kesempatan menjual noken rajutan mereka di sela-sela mengikuti KMAN VI.

Sembari memperkenalkan kepada peserta KMAN VI dari Sabang sampai Merauke tentang noken, warisan budaya asli Papua, Indonesia yang telah diakui dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini