Eti pun berharap, aksi mogok ke depannya juga tetap tak dilakukan oleh para perajin di Majalengka.
Selain merugikan para perajin yang tak mendapatkan penghasilan dari produksi tahu-tempe, ia juga mengkhawatirkan kehilangan pelanggan pembeli makanan yang terbuat dari kedelai tersebut.
Sementara, tak ada aksi mogok produksi tahu-tempe juga disampaikan Sekretaris Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Kopti) Majalengka, Abdullah Amin.
Baca juga: VIDEO Sejak Tiga Pekan Lalu, Harga Kedelai Merangkak Naik: Kini Berada di Harga Rp20.000 per Kg
Hasil pantauannya di Desa Cisambeng sebagai sentra produksi tahu-tempe, para perajin tetap membuat olahan kedelai menjadi tahu-tempe.
"Di kita Alhamdulillah tidak ada yang mogok," kata Abdullah.
Penulis: Eki Yulianto
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Perajin Tahu Tempe di Majalengka Tak Ikut Mogok, Mereka Pilih Menaikkan Harga