Kejadian bermula saat ada siswa membawa es teh plastik tanpa diikat ke ruang kelas.
Es teh tersebut ditaruh di saku tas samping kemudian diletakkan di kursi.
Baca juga: Ayah Tiri Aniaya Balita hingga Tewas karena Buang Air di Kasur, Sempat Panik saat Korban Tak Bangun
Kemudian, ada siswa lain menyapu lantai dan memindahkan tas tersebut. Tanpa disadari, es teh itu tumpah ke lantai.
A lantas membersihkan tumpahan es teh dengan sapu.
Namun, tanpa disengaja, ayunan sapu yang keadaan basah mempercikan air dan mengenai sebagain teman di kelas.
"Dengan adanya cipratan es teh tersebut guru R menanyakan siapa yang memercikkan air tadi," ujar Kasi Humas Polres Boyolali AKP Dalmadi.
R lalu mendatangi S dan menyuruh maju ke depan kelas.
A kemudian menanykan kepada gurunya apakah percikan air es teh itu mengenainya.
Akan tetapi, R justru mengira A menentangnya.
R kemudian menampar A sebanyak dua kali.
R sempat hendak menampar kembali A, namun aksinya berhasil dilerai oleh siswa yang lain.
Tak berhenti disitu, R meminta A melepas jas almamater dan menggunakannya untuk mengelap percikan bekas tumpahan es. Setelah itu, jas almamayet tersebut dibuang ke lantai.
Baca juga: Viral Satpam Pukul Kepala Driver Ojol Pakai Stick Golf di Setiabudi Jaksel, Masalah Berakhir Damai
Terancam Sanksi
Masih dari Kompas.com, buntut dari kejadian itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali menemui Bupati untuk membahas kemungkinan sanksi kepada guru yang menampar siswa di ruang kelas.