News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atap SD Muhammadiyah di Gunungkidul Runtuh, Seorang Siswa Meninggal Dunia setelah Dirawat Intensif

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi SD Muhammadiyah Bogor di Playen, Gunungkidul, setelah ambruknya atap bangunan pada Selasa (08/11/2022).

Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Jatmiko mengungkapkan jika ayah FA sudah meninggal belum lama ini.

FA diketahui tinggal bersama kerabatnya di Ngawu.

Situasi SD Muhammadiyah Bogor di Playen, Gunungkidul, setelah ambruknya atap bangunan pada Selasa (08/11/2022). (TribunJogja/Yuwantoro Winduajie)

Kronologi runtuhnya atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul

Pada hari Selasa (8/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB atap tiga ruangan SD Muhammadiyah Bogor ambrol.

Saat kejadian terdapat 20-an siswa yang berada di ruangan yang atapnya runtuh.

Baca juga: Bocah Berusia 6 Tahun Tewas Tertabrak Bus Periwisata yang Berjalan Mundur di Gunungkidul

Kepala SD Muhammadiyah Bogor Indah Haryani mengungkapkan jika saat kejadian para siswa sedang melakukan kegiatan tahsin tahfid hafalan.

"Untuk kejadian itu anak-anak kegiatan tahsin tafid hafalan pukul 07.30 WIB di ruang kelas, gedung moralitas. Di dalam tidak seperti waktu KBM (kegiatan belajar mengajar) karena tahsin tafid itu sesuai dengan pengelompokan suratnya, jadi di (kelompok) surat itu anak-anak kami sekitar 20 orang," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, salah seorang saksi yang merupakan warga setempat, Jumiran, mengaku mendengar detik-detik robohnya atap ruangan SD Muhammadiyah Bogor.

"Kebetulan saya ada di belakang SD sekitar pukul 07.30 WIB, ada bunyi tuaakkk gitu, ada suara keras lambat, atap sebelah timur runtuh pelan," ujarnya.

Setelah mendengar suara atap roboh, ia bergegas mendatangi lokasi kejadian dan melihat para siswa sedang berlindung di bawah meja.

"Kebetulan murid-murid saat atapnya ambrol pelan-pelan itu murid-murid berlindung di bawah meja," katanya.

Ia segera menolong para siswa dan memanggil warga lain untuk mengevakuasi siswa.

"Tak suruh ke pinggir tembok, tembok, terus saya mecahi eternit (plafon) untuk evakuasi mengeluarkan. Nah sehubungan ada yang terjepit, saya minta pertolongan pagi tadi 3 orang warga. Akhirnya saya umumkan di masjid minta bantuan karena atap SD Muhammadiyah yang di lantai dua ambrol," ungkapnya.

Baca juga: Jasad Pemuda yang Hilang di Pantai Jungwok Berhasil Ditemukan, Korban Meninggal Terseret Ombak

Para siswa segera mendapatkan pertolongan medis karena mendapat luka yang serius.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini