TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (9/11/2022).
Jutaan kubik lava keluar dari perut bumi, material itu kini mengendap di kawasan lereng.
Berdasarkan catatan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), magma itu mengendap di jarak 4,5 kilometer dari Puncak Jonggring Saloko.
Tumpukan material di sekitar mulut kawah itu bisa memicu bahaya sekunder.
Lava itu rawan gugur ke arah sungai aliran lahar jika terjadi kontak air hujan.
Patria Dwi Hastiadi Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, bahaya ini perlu diantisipasi.
Guguran lava dapat menimbulkan banjir lahar dingin di sungai kawasan lereng.
"Ini yang bahaya arus banjir lahar itu sangat deras. Sering kali seismograf mendeteksi banjir hingga overscale," katanya.
Gunung Semeru sebenarnya sudah berulang kali erupsi.
Awal Desember 2021 merupakan erupsi yang terbesar. Bencana saat itu menelan banyak korban.
Status gunung ini sekarang menyandang siaga level III.
Dengan status ini, rekomendasi yang dikeluarkan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi adalah warga tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.
"Untuk mewaspadai guguran lava sebaiknya menjauhi aliran sungai lahar," pungkas Patria.
Gunung Semeru Erupsi, Muntahkan Abu Setinggi 1.500 Meter
Gunung Semeru dilaporkan kembali mengalami erupsi pada Rabu (9/11/2022) sore.
Dikutip dari laman MAGMA Indonesia, erupsi diketahui terjadi pada pukul 15.50 WIB dengan muntahkan kolom abu setinggi ± 1500 m di atas puncak.
Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal.
Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Liswanto menambahkan, akibat erupsi, awan panas meluncur sejauh 4,5 kilometer mengarah ke Besuk Kobokan.
"Ini masih zona aman. Karena pemukiman terdekat berada di radius 9 kilometer," katanya, dikutip dari TribunJatim.com.
Berikut rekomendasi yang diberikan MAGMA Indonesia terkait erupsi Gunung Semeru hari ini:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Lereng Diminta Antisipasi Banjir Lahar,
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gunung Semeru Erupsi, Muntahkan Abu Setinggi 1.500 Meter,