TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University terjerat pinjaman online alias pinjol.
Tepatnya, sebanyak 126 mahasiswa IPB menjadi korban penipuan dengan modus pencairan dana melalui aplikasi belanja dan dibayar menggunakan pinjol.
Jumlah nilainya pun fantastis Rp 2,3 miliar.
Bahkan kabarnya para mahasiswa ini didatangi debt collector atau penagih utang.
Atas musibah tersebut, ratusan mahasiswa IPB pun melaporkan penipuan yang dilakukan oleh seorang pemilik toko online ke Polresta Bogor Kota.
Salah satu mahasiswa bernama Silvia menuturkan awal mula kejadian tersebut.
Ia menyebut sebelumnya dirinya bersama teman-temannya hendak mencari sponsor untuk kegiatan mahasiswa.
Kemudian Silvia pun dikenalkan dengan salah satu senior di kampusnya yang memiliki bisnis daring di beberapa platform e-commerce.
"Kita ketemuan sama Aisyah kakak leting dari situ dibuatkan akun pinjaman online yang terhubung dengan salah satu e-commerce," ujar Silvia, Selasa (15/11/2022).
Dari situ lanjut Silvia dirinya diarahkan untuk membeli laptop dengan pinjaman online tadi. Ia dijanjikan 10 persen dari transaksi tersebut.
Baca juga: IPB Duga Banyak Mahasiswa yang Jadi Korban Pinjaman Online Enggan Melapor Karena Malu
"Jadi kita beli pakai aplikasi pinjol, kalau misalnya beli harganya Rp 3 juta kita dapat Rp 300 ribu. Uang Rp 300 ribu itu yang dipakai untuk mendanai kegiatan mahasiswa," ujarnya.
Sebulan berlalu Silvia mendapat kabar bahwa ada beberapa mahasiswa lain yang tidak dibayarkan pinjaman onlinenya oleh Aisyah termasuk dirinya. Total saat itu ada Rp 14 juta.
"Kita langsung berniat membuat laporan ke polisi karena kita merasa ditipu. Dia selalu mengundur-ngundur waktu untuk pembayarannya. Bulan depan bulan depan dan tidak dibayar sampai sekarang. Dan ini sudah berjalan selama 3 bulan dari bulan Agustus, September sampai bulan November ini. Belum ada pembayaran sama sekali dari Aisyahnya. Akun saya belum dibayar," ujar Aisyah.
Saat ini para sejumlah mahasiswa IPB dibantu KWB (Karukunan Warga Bogor) menghimpun informasi mengenai korban jeratan pinjaman online tersebut.