TRIBUNNEWS.COM - Inilah update berita soal KMP Mutiara Timur 1 yang terbakar di perairan Bali.
KMP Mutiara 1 terbakar di perairan Karangasem, Bali, Rabu (16/11/2022).
Atas kejadian terbakarnya kapal penumpang tersebut, masih ada beberapa orang yang belum ditemukan.
Letkol Laut (P) Ansori selaku Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi mengatakan masih ada penumpang yang dicari berdasarkan data manifes.
"Ada tiga (yang sedang) dalam pencarian," ungkap Ansori.
Korban hingga saat ini masih dalam proses pencarian.
Baca juga: Kemenhub Siagakan Kapal Patroli KPLP Dilokasi Kejadian Terbakarnya Kapal KMP Mutiara Timur I
KRI Sultan Hasanuddin dan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo dikerahkan TNI untuk melakukan pencarian.
Mengutip Kompas.com, KMP Mutiara Timur 1 mengangkut 261 orang dan puluhan kendaraan.
Lalu, sebanyak 250 penumpang selamat dibawa ke Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi.
Tiga kapal KRI milik TNI dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
Selain KRI milik TNI, nelayan juga sebelumnya telah menyelamatkan delapan penumpang.
Mereka diselamatkan ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
"Yang dibawa nelayan itu ad 3 kru dan 5 penumpang," ujar Ansori.
Baca juga: Proses Evakuasi Penumpang KMP Mutiara Timur 1: Ada yang Dievakuasi Menggunakan Kapal Nelayan
Kronologi Terbakarnya KMP Mutiara Timur 1
Terbakarnya KMP Mutiara Timur 1 ini bermula ketika asap pertama kali muncul di dek paling bawah.
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan, detail penyebab kebakaran masih belum diketahui.
"Asapnya di ruang bawah gitu aja, cuma itu ruang mesin atau apa, penumpang atau apa, yang jelas kami tidak cek secara detail penyebab kebakaran."
"Prioritas kita Basarnas dan KRI yang ada di sana bagaimana menyelamatkan mereka yang di kapal," terang Darmada.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WITA.
Mengutip TribunLombok, Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem bergerak dengan 6 orang personel.
Para penumpang dan awak kapal juga dievakuasi ke KRI yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian.
Darmada mengaku karena proses evakuasi masih dilakukan sehingga sulit untuk menghitung dan mengidentifikasi identitas setiap penumpang yang telah dievakuasi.
"Kita evakuasi tadi ada yang ke darat, kemudian ada yang dinaikkan ke KRI, kapal perang TNI AL."
"Dan kami masih berproses untuk menentukan karena di lapangan salah satu adalah kendala kami untuk menghitung dan mengidentifikasi orang yang dievakuasi," kata Darmada.
(Tribunnews.com, Renald/Faryyanida Putwiliani)(Tribun Lombok/Wahyu Widiyantoro)(Kompas.com, Rizki Alfian Restiawan)