Iman menyebut, ide tersebut nekat dilakukan Urip untuk menghindari utang Rp 1,5 miliar dari tempatnya bekerja.
Kepada polisi, Urip mengaku malu memiliki utang sebanyak itu padahal punya jabatan di organisasinya.
Utang Rp 1,5 miliar tersebut dipakai untuk kebutuhan pribadi yakni membeli properti.
Urip ternyata juga tak berniat mati suri dalam skenarionya.
Ia berniat membuat identitas baru setelah dinyatakan meninggal dunia.
Namun skenarionya terbongkar setelah ia kepergok masih bernapas saat berada di dalam peti.
(Tribunnews/Salis, TribunnewsBogor/Naufal Fauzy, Damanhuri)