TRIBUNNEWS.COM - Para pelajar yang melakukan penganiayaan dan menendang seorang nenek hingga jatuh tersungkur telah ditangkap.
Aksi tidak terpuji pelajar SMA ini terjadi di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sejumlah orang tua pelajar mendatangi kantor polisi untuk membuat video permintaan maaf secara terbuka ke masyarakat.
Mereka sangat menyesali perbuatan yang sudah dilakukan oleh anak-anaknya.
Para orang tua pelajar tidak membenarkan perbuatan penganiayaan dan meminta maaf ke masyarakat atas kesalahan yang dillakukan.
Baca juga: Mahfud MD Soroti 6 Pelajar Tapanuli Selatan Tendang Nenek: Itu Perilaku Biadab, Bisa Dihukum Pidana
Video permintaan maaf ini diunggah di akun Instagram official.polrestapsel pada Senin (21/11/2022).
"Kami orangtua dari anak-anak kami, yang telah menyalahi, ataupun membuat resah, kami sangat menyesal atas perbuatan anak kami. Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan ataupun masyarakat umum," ungkap orang tua pelajar dalam video.
Pada video tersebut orang tua pelajar berdiri berdampingan dengan para pelajar yang melakukan penganiayaan.
Wajah para pelajar diblur karena masih di bawah umur.
Sebelumnya, Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni, mengatakan para pelajar yang sudah ditangkap bersekolah di sebuah SMK di Tapanuli Selatan (Tapel).
Keenam pelajar itu adalah IH, ZA, VH, AR, RM, dan ASH.
"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih dibawah umur," terangnya, Minggu (20/11/2022), dikutip dari TribunMedan.com.
Imam mengungkapkan, para pelaku memiliki peran masing-masing saat menjalankan aksinya.
Satu dari lima pelaku melakukan penganiayaan.
Baca juga: Nenek Korban Penganiayaan 6 Pelajar di Tapanuli Selatan Diserahkan ke Dinsos, Kapolres Sempat Suapi
Sementara, sisanya merekam kejadian tersebut menggunakan kamera ponsel.
"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," ujarnya.
Menurut keterangan Imam, para pelaku sudah sering melakukan penganiayaan kepada nenek yang mengalami gangguan jiwa tersebut.
Pada September 2022, para pelajar ini juga melakukan penganiayaan ke korban.
"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga, tapi viralnya bersamaan kemarin," katanya.
Para pelaku sebelumnya memukul korban menggunakan sebatang kayu.
"Mereka memukul ibu itu dengan sebatang kayu. Pelakunya sama dan korbannya juga sama," jelasnya.
Kepada polisi, para pelaku mengaku iseng saat menganiaya korban.
Aksi penganiayaan itu dilakukan mereka saat tengah bolos sekolah.
"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban."
"Lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," imbuhnya.
Baca juga: Kata Pengamat soal Remaja Tapanuli Selatan Tendang Nenek, Singgung soal Sistem Pendidikan Nasional
Keenam pelaku kini sudah ditahan dan proses pemeriksaan masih berlangsung.
Nenek yang menjadi korban juga sudah dimintai keteragan oleh petugas.
Namun, kesaksiannya tidak dapat menjadi patokan karena korban mengalami gangguan jiwa.
"Kami coba meminta keterangan korban, namun ternyata keterangannya tidak bisa jadi patokan. Cenderung ke gangguan jiwa," terang Imam.
Viral video pelajar tendang seorang nenek
Beredar di media sosial video gerombolan bocah pelajar melakukan perundungan dan menendang seorang nenek hingga tersungkur.
Video remaja tendang nenek yang mengalami gangguan jiwa tersebut dibuat pada Sabtu (19/11/2022) sore.
Baca juga: Fakta-fakta Video Viral 6 Remaja Tapanuli Selatan Tendang Nenek: Pelaku Akui Iseng, Korban ODGJ
Dalam video tersebut, terlihat gerombolan siswa SMA sedang melakukan konvoi menggunakan motor.
Mereka melihat seorang nenek berjalan sendirian dan menghentikan motor untuk menghampirinya.
Pelajar SMA ini mengepung nenek dan mengeluarkan kata-kata yang membuat nenek tersebut emosi.
Setelah terjadi adu mulut dengan nenek, seorang siswa SMA menendang nenek hingga terjatuh di jalan.
Nenek yang terlihat ketakutan berlari dan meminta pertolongan.
Para siswa yang melihat nenek berlari ketakutan tampak senang dan tidak merasa bersalah.
Aksi tidak terpuji siswa SMA ini terjadi di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Video ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagaram @sayaphati pada Sabtu (19/11/2022).
Kini enam pelajar yang melakukan penganiayaan terhadap nenek telah diamankan oleh Polres Tapanuli Selatan.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah)