Di lokasi tersebut menurutnya terdapat belasan rumah yang ambruk dan lima orang yang meninggal korban gempa.
Baca juga: Warga Cianjur Khawatir Gempa Susulan hingga Trauma Tak Bisa Tidur Semalaman
Arham yang jurnalis dari Warta JMI melanjutkan, di hari kedua pascabencana yang sangat dibutuhkan di kampung Sarempet adalah tenda yang memadai.
Tenda yang dipakai untuk mengungsi hanyalah terpal, spanduk dan plastik lebar yang bakalan bocor bila terjadi hujan.
Demikian juga dengan alas tidurnya yang berasal dari alas yang bisa diselamatkan dari rumah.
Ia mengatakan, saat ini perlengkapan mengungsi tersebut merupakan yang terpenting, namun hingga saat ini belum ada bantuan dari luar.
"Padahal saat ini sudah musim hujan, jadi hujan bisa saja terjadi kapan saja. Jangan sampai korbannya bertambah gara-gara tendanya tidak layak," ujar Arham.
Di lokasi tersebut, relawan JMI menangani enam kelompok pengungsi yang jumlahnya puluhan orang.
JMI sendiri, menurut Amstone, akan memberi bantuan genset untuk membantu penerangan bagi warga.
Baca juga: Gempa di Cianjur, Pemimpin Dunia Ungkapkan Duka Cita
Namun hal itu terkendala dengan sulitnya transportasi masuk ke daerah tersebut. Jangankan ke Kampung Sarempet, beberapa lokasi yang biasanya bisa dilalui mobil pun tak bisa dijangkau, karena terputus oleh bencana.
Amstone yang wartawan Tempo ini mengatakan, para relawan akan terus mengawal Kampung Sarempet hingga ada pihak berwenang sudah memberikan perhatian dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan.
"Setelah ada perhatian dari pemerintah baru kita akan lepas ke mereka. Kita sendiri mungkin akan mencari lokasi-lokasi lain yang masih belum tertangani," ujar Amstone.