400 Anggota Tim Gabungan Diturunkan
Komandan Korem (Danrem) 061 Surya Kencana, Brigjen TNI Rudi Saladin, menyebut 400 anggota tim gabungan diturunkan untuk evakuasi lokasi longsor dampak gempa Cianjur.
Adapun tim gabungan tersebut yakni dari TNI, Polri, Basarnas hingga relawan untuk evakuasi area longsor di Jalan Raya Cugenang, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
"Kita bersinergi sekali teman-teman dari Polri, jajaran angkatan darat, Basarnas, dan relawan, total sekitar 400 orang ada di sini," ungkap Rudi, Selasa.
Baca juga: Daftar Lokasi Rusak Parah Akibat Gempa Cianjur, Jalan Nasional Menuju Arah Puncak Cipanas Longsor
Bupati Cianjur Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan Bupati Cianjur telah menetapkan status tanggap darurat gempa.
Keputusan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur ini dilakukan selama 30 hari, yakni mulai 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022.
"Keputusan ini ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman," kata Abdul dalam siaran pers, Selasa, dilansir Kompas.com.
90 Persen Korban Gempa Cianjur Dapat Teridentifikasi
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan 90 persen korban gempa Cianjur dapat teridentifikasi.
"Laporan dari Pak Kapusdokes untuk tim DPA korban-korban yang dirujuk ke RS bisa saya katakan 90 persen dapat teridentifikasi," ujarnya, Selasa.
Baca juga: Keluarga Jadi Korban Gempa Cianjur, Selebgram Rea Wiradinata Langsung Mudik
Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan korban gempa di Cipanas-Cianjur.
Ketiga rumah sakit itu adalah RS Bhayangkara, RSUD Sayang, dan RSUD Cimacan.
Adapun total jumlah korban yang terdata di ketiga RS itu yakni luka berat 34 orang, luka ringan 336 orang, dan meninggal dunia 117 orang.