Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan, agar warga Cianjur tidak memasuki rumah yang sudah retak.
Ia menyebut, sewaktu-waktu rumah bisa roboh.
"Sudah retak atau bahkan rusak itu, mohon untuk tidak masuk lagi, tidak kembali lagi ke dalam rumah," kata dia dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Perempuan berhijab ini menanggapi, kekhawatiran warga jika rumah yang ditinggal akan menjadi sasaran pencurian.
Ia pun mengingatkan, pencuri untuk tidak mencuri dalam kondisi rumah retak, karena rentan roboh.
Baca juga: 271 Warga Meninggal Dunia Pascagempa Cianjur M 5.6
"Mohon kalau ada pencurian. Hati-hati itu rumahnya bisa roboh. Jadi ini ini bagi yang berminat untuk mencuri, janganlah ya, selain dosa juga rumah itu bisa roboh," ungkap Dwikorita.
Sebelumnya Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi mengatakan, ada total 171 gempa susulan terjadi di Cianjur hingga pukul 15.00 WIB.
Masyarakat diimbau tak perlu cemas, lantaran kondisi kegempaan mulai melemah.
Dilaporkan per Rabu sore, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak terdiri dari rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
Tak hanya itu, ada sebanyak 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan.