Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Empat orang dari 85 korban gempa Cianjur yang dirawat RSUD R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, Jawa Barat tidak bisa diselamatkan.
Sementara 10 pasien telah diperbolehkan pulang dan sisanya masih menjalani perawatan hingga Kamis (24/11/2022).
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD R Syamsudin SH Supriyanto mengatakan, saat ini di Rumah Sakit Bunut tersisa 10 bed untuk pasien korban gempa bumi Cianjur, satu ruangan baru yang disediakan pun sudah terisi.
Baca juga: Kisah Sudirman Berbagi Sebungkus Nasi dengan Anak Istrinya Usai Rumah Hancur Diguncang Gempa Cianjur
"Saat ini masih terisa 10 bed, kapasitas kita maksimal sampai tiga ruangan, satu ruangan baru sudah terpakai karena ada yang pulang 10 orang dari 85 orang itu," kata Supriyanto saat ditemui di depan ruangan Humas RSUD Bunut, sore ini.
Sedangkan satu ruangan baru yang disediakan pun sudah terisi.
"Saat ini masih terisa 10 bed, kapasitas kita maksimal sampai tiga ruangan, satu ruangan baru sudah terpakai karena ada yang pulang 10 orang dari 85 orang itu," kata Supriyanto.
Supriyanto menjelaskan, kondisi pasien yang sudah pulang itu mengalami luka sedang, sehingga bisa cepat pulang, sedangkan yang masih dirawat rata-rata mengalami luka benturan di kepala yang membuat trauma.
"Tergantung lukanya kalau yang sedang yang 10 orang itu kemungkinan tidak terlalu berat bisa cepat pulang, rata-rata yang hari ini masih dirawat itu rata-rata trauma yaitu benturan benda tumpul kena kepala, tangan patah, luka-luka robek, lecet," jelasnya.
"Kalau yang berat kan operasi, pasca operasi juga biasanya kondisi tidak bisa dipastikan apakah lima hari ataukah lebih, tergantung perkembangan setelah operasi," ucapnya.
Libatkan Anjing Pelacak
Tim K9 SAR Ditpolsatwa Polri melanjutkan pencarian korban hilang akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Ditjen Hubla Salurkan Bantuan Kemanusiaan Gelombang I Untuk Korban Gempa Bumi Cianjur
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pencarian korban gempa menggunakan 10 anjing pelacak sudah dilakukan sejak kemarin.
Adapun hasilnya, kata dia, satu anjing pelacak berhasil menemukan satu titik yang terindikasi adanya korban tertimbun tanah longsor di Desa Cideli, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
"Satwa K9 Ari dengan pawang Bripda Debi, berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diperkirakan terdapatnya korban," ujarDedi dalam keterangan, Kamis (24/11/2022).
Temuan tersebut bakal ditindak lanjuti hari ini, untuk memastikan ada atau tidaknya korban tertimbun tanah longsor.
"Kemarin sore, cuaca hujan deras. Sehingga, tidak aman untuk dilakukan pelacakan lanjutan maupun evakuasi korban," katanya.
Baca juga: Tinjau Kembali Lokasi Gempa di Cianjur, Jokowi Ingin Pastikan Alat Berat Dikerahkan Evakuasi Korban
"Hari ini tim gabungan melanjutkan proses tersebut dan akan terus berkoordinasi untuk mengevakuasi korban yang diduga ada di titik itu," tambahnya.
Menurutnya, faktor cuaca sangat menentukan proses evakuasi korban.
Apalagi, masih ada desa yang terisolir karena akses jalan yang terputus.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kata dia, hingga saat ini jumlah korban hilang tercatat masih berjumlah sekitar 40 orang.
Sementara, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 271 orang. Selanjutnya, korban luka akibat gempa Cianjur mencapai 2.043 orang. (Nazmi Abdurrahman/M Rizal Jalaludin)