Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan terhadap para korban gempa Cianjur yang belum mendapatkan bantuan sosial.
Pendataan para korban tersebut dilakukan oleh Kementerian Sosial.
Baca juga: Gempa Cianjur Bikin Atikah Alami Trauma, Kalau Dekat Tembok Saya Ngeri
"Sementara di sini aman ya, Kemensos dan daerah nanti tolong didata siapa saja korban yang belum mendapat bantuan sosial. Harus tersalurkan semuanya," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Hingga saat ini, pemerintah terus menyisir dan mengirimkan bantuan kepada korban gempa Cianjur, terutama daerah-daerah yang belum menerima bantuan.
Bantuan tersebut di antaranya, suplai logistik dan kebutuhan dasar bagi para korban, obat-obatan, serta pendirian posko utama di Kantor Bupati Cianjur.
Muhadjir berharap bantuan tersalurkan secara cepat dan merata agar dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok dan medis bagi puluhan ribu pengungsi di sejumlah titik maupun warga yang masih terisolasi.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi telah memberikan bantuan dengan mengalokasikan Dana Siap Pakai (DSP) Rp 20 miliar, Pemerintah Kabupaten mengalokasikan Rp 5 miliar, dan BNPB menyalurkan bantuan sementara sebesar Rp 500 juta dan bantuan lain Rp 1,5 miliar.
Baca juga: Anak 4 Tahun Selamat dari Gempa Cianjur, Ayahnya: Tidak Apa Rumah Rusak yang Penting Ketemu Keluarga
Kemudian, dana elastisitas juga akan dialokasikan melalui BNPB.
Sebagai tambahan informasi, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan berupa sembako, bantuan sandang, hunian sementara, layanan dukungan psikososial (LDP) yang tersebar di tiga pengungsian yakni Kec. Cianjur, Kec. Warung Kandang dan Kec. Pacet dengan jumlah petugas sebanyak 30 orang.
Kemensos juga mendirikan 12 dapur umum (DU) yang mampu memproduksi sekitar 24.425 porsi per hari dan menurunkan relawan taruna siaga bencana (Tagana) yang telah berpengalaman.